ECONOMICS

Buruh Teriak Minta Kenaikan Upah, Pengusaha: Kondisi Sama Sulitnya

Rizky Fauzan 18/09/2022 14:01 WIB

Saat ini kondisi dunia usaha juga cukup berdampak dari adanya kenaikan harga BBM

Buruh Teriak Minta Kenaikan Upah, Pengusaha: Kondisi Sama Sulitnya (FOTO:MNC Media)

IDXChannel  - Dampak kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) berdampak pada seluruh kalangan, baik kalangan pekerja maupun kalangan pengusaha

Hal tersebut membuat buruh meminta kenaikan upah. Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman menganggap kenaikan upah sendiri merupakan hal yang lumrah ditengah meningkatnya biaya hidup.

"Kenaikan upah pasti ada (permintaan dari buruh), untuk memenuhi kebutuhannya, maka akan meminta pertambangan upah kepada pengusaha," kata Nurjaman saat dihubungi MNC Portal, Minggu (18/9/2022).

Meski demikian, Nurjaman menjelaskan bahwa saat ini kondisi dunia usaha juga cukup berdampak dari adanya kenaikan harga BBM. Setelah 'babak belur' menghadapi pandemi selama 2 tahun, hendak ingin pulih justru harus butuh modal yang lebih besar untuk menghadapi kenaikan harga BBM.

"Kami paham untuk teman- teman buruh untuk meminta kenaikan upah, karena kebutuhan hidup mereka meningkat, tetapi kami juga tidak menjamin ada satu perubahan dalam upah, karena kami kondisinya sama seperti saat ini, pengusaha terdampak buruh juga terdampak," lanjut Nurjaman.

Menurutnya kebijakan yang diambil pemerintah untuk menaikan harga BBM kurang melihat kondisi lapangan, karena dampak dari meningkatnya harga BBM ini bakal membuat pengusaha melakukan efisiensi kembali, atau mengencangkan sabuk pengamannya.

Padahal seharusnya, pasca pandemi covid 19, pelonggaran mobilitas masyarakat menjadi satu harapan dunia usaha untuk kembali membangkitkan perekonomiannya.

"Bukan tidak memahami teman teman buruh untuk tidak menaikan upah, kami juga sadar tetapi kondisi dunia usaha dari adanya kebijakan ini juga sangat terdampak sekali, kita perlu recovery," kata Nurjaman.

"Seharusnya pemerintah bisa melihat dampak risikonya seperti apa, apa mungkin menunda dulu rencana belanja Negara ditunda untuk program yang tidak begitu urgen, makanya kami harapkan ditunda dulu pembangunan yang tidak begitu penting," pungkasnya.

(SAN)

SHARE