ECONOMICS

Butuh Dukungan TNI untuk Capai Herd Immunity, Menkeu Tak Potong Anggaran Kemenhan

Rina Anggraeni 24/08/2021 14:26 WIB

Tidak mudah melakukan pemotongan anggaran terhadap Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.

Butuh Dukungan TNI untuk Capai Herd Immunity, Menkeu Tak Potong Anggaran Kemenhan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tidak mudah melakukan pemotongan anggaran terhadap Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. Apalagi, institusi yang dipimpin eks Komandan Kopassus itu juga berkontribusi terhadap target herd immunity yang digadang pemerintah.

Berdasarkan catatan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk tahun 2022 mencapai Rp133 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan proyeksi APBN 2021 sebesar Rp118,2 triliun.

"Presiden telah menginstruksikan kepada seluruh menteri, TNI/Polri, untuk segera melakukan akselerasi program vaksinasi. Covid-19 harus ditangani dan diatasi sebelum kita bisa bicara tentang pemulihan ekonomi yang sustainable," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Selasa (24/8/2021).

Alhasil, mantan direktur Bank Dunia ini terpaksa menarik utang untuk memenuhi anggaran belanja negara. Menurutnya, target 2 juta dosis vaksin per hari sangat tinggi dan tidak bisa hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan dan rumah sakit-rumah sakit. Oleh karenanya, peran TNI dan Polri sangat penting dalam mempercepatnya terutama di daerah.

"Nggak bisa hanya tenaga kesehatan, semua kita mobilisasi baik TNI, Polri dan bahkan BIN dan BKKBN. Artinya pemerintah lakukan semua dengan resource yang ada," jelasnya.

Dengan tingginya aspek ketidakpastian sebagai dampak dari Covid-19 ini, maka pemerintah pun mengambil langkah responsif dan adaptif termasuk membuat APBN bekerja lebih keras untuk menghadapi kondisi tersebut. 

"APBN harus melakukan berbagai respons terhadap kenaikan jumlah Covid-19. Untuk belanja negara tahun 2021, kita melihat semester I, peranan APBN sebagai countercyclical terlihat sekali. Sementara dari pendapatan juga menunjukkan adanya tanda-tanda pemulihan, dan juga penerimaan yang mulai masuk dalam pertumbuhan positif," ujarnya. (TYO)

SHARE