ECONOMICS

Canangkan One Pesantren One Product, Khofifah Ajak UMKM Ambil Bagian di Industri Halal

Lukman Hakim 07/06/2021 11:11 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para pelaku UMKM berbasis pesantren untuk ikut ambil bagian dalam industri halal.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para pelaku UMKM berbasis pesantren untuk ikut ambil bagian dalam industri halal. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) khususnya yang berbasis pesantren untuk ikut ambil bagian dalam industri halal. Salah satunya, yakni lewat program One Pesantren One Product (OPOP).

Menurut Khofifah, produk halal  saat ini sudah menjadi tren dunia, halal juga sudah menjadi gaya hidup global. Bahkan, produk halal sudah ada di dalam persetujuan World Trade Organization (WTO). Selain itu, potensi kebutuhan terhadap produk halal diperkirakan akan mencapai 62% di Asia Pasific tahun 2030. 

"Para pelaku IKM dan UMKM harus percaya diri dan bersinergi dengan kawasan industri halal yang saat ini  disiapkan di Sidoarjo. Saya harap pelaku-pelaku usaha berbasis pesantren ini bisa ikut ambil bagian di dalamnya," kata Khofifah, Senin (7/6/2021).

Khofifah menyatakan, pengakuan dari WTO terhadap produk halal menjadi bagian penting. Dengan data tersebut bisa menjadi pemandu bahwa skala ekonomi Indonesia dibandingkan negara di dunia yang mayoritas penduduknya beragama Islam pada posisi yang on the right track. 

Bahkan Lembaga riset Internasional, McKinsey Global Institute pun memprediksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang paling stabil di dunia, Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor tujuh di dunia pada tahun 2030. Tak hanya itu, PricewaterhouseCoopers (PWC) memprediksi Indonesia masuk empat ekonomi besar di dunia pada tahun 2050.

“Kalau melihat data ini tentu kita akan semangat. Karena apa yang dilakukan akan menjadi bagian  yang sudah ada di dalam prediksi besar ekonomi Indonesia dan kekuatan besar Indonesia diantara negara-negara Konferensi Islam. Dan saya berharap  OPOP menjadi penguatan bagian ini,” terang orang nomor satu di Pemprov Jatim ini. 

Untuk itu, Khofifah optimis, Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sangat berpeluang mengambil kesempatan untuk mengembangkan produk halal. Ini juga merupakan peluang bagi pesantren peserta OPOP untuk ikut ambil bagian di dalamnya. 

“Dengan kebersamaan dan kekuatan yang kita sinergikan semua elemen tidak hanya di Jawa Timur tapi seluruh Indonesia, Insyaallah kita bisa bergerak dari importir terbesar menjadi eksportir produk halal terbesar di dunia,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, untuk memperkuat OPOP, perlu adanya pengembangan digitalisasi online dan e-commerce untuk perluasan pasar. Hal ini sejalan dengan prediksi yang disampaikan Jack Ma saat The World Economy Forum, sebanyak 99% UMKM tahun 2030 'will be online' dan 85% UMKM di tahun 2030 'will be e-commerce’. 

“Ini kekuatan yang luar biasa. UMKM ini harus percaya diri bersinergi dan harus melakukan pengembangannya secara online bentuk e-commerce. Sehingga akan bisa memperluas skala pasarnya,” terang Khofifah. (TIA)

SHARE