Cegah Penyalahgunaan, Pupuk Upgrade Sistem Penyaluran
PT Pupuk Indonesia (Persero) memperluas uji coba i-Pubers atau aplikasi input data penyaluran pupuk bersubsidi secara digital.
IDXChannel - PT Pupuk Indonesia (Persero) memperluas uji coba i-Pubers atau aplikasi input data penyaluran pupuk bersubsidi secara digital. Kali ini uji coba dilakukan di Bali, setelah proses serupa dilaksanakan di Bangka Belitung, Riau dan Kalimantan Selatan (Kalsel).
Setelah uji coba, i-Pubers akan diterapkan secara nasional atau digunakan di seluruh kios yang ditugaskan perseroan untuk menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani yang dipandang berhak menerimanya.
Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, Panji Winanteya Ruky mengatakan, ada sejumlah manfaat atas penggunaan i-Pubers.
Salah satunya mencegah adanya tindak kejahatan atau penyelundupan pupuk bersubsidi saat disalurkan dari pabrik, kios hingga ke petani.
Dia yakin dengan aplikasi hasil integrasi antara T-Pubers milik Kementerian Pertanian (Kementan) dengan aplikasi Rekan milik Pupuk Indonesia itu proses distribusi pupuk bersubsidi mudah dimonitoring.
"Itu salah satu digitalisasi karena kami merekam seluruh transaksi subsidi pupuk, termasuk pupuk bersubsidi dari mulai pabrik sampai di kios, sampe di lepas ke petani, dengan harapan kita bisa merekam semua pergerakan pupuk bersubsidi semua itu termonitoring, gampang ditelusuri, dan gampang dilacak," ujar Panji saat ditemui di Bali, Senin (3/7/2023).
Kegunaan lain adalah memudahkan petani agar bisa menebus pupuk bersubsidi di kios. Di mana, petani
cukup membawa KTP untuk dipindai NIK-nya. Selanjutnya, kios akan menginput jumlah transaksi penebusan dan petani menandatangani bukti transaksi tersebut pada i-Pubers.
Pada saat transaksi, KTP milik petani dan juga petani beserta produk subsidi yang ditebus akan difoto oleh kios melalui i-Pubers yang sudah dilengkapi geo-tagging dan time stamp.
Sehingga dapat tercatat lokasi dan waktu terjadinya transaksi dan memudahkan penelusuran.
"Kita memudahkan para petani, jadi para petani cukup membawa KTP, membawa dirinya dapat menebus pupuk dan semuanya terekam secara digital, jadi tidak perlu ada lembar-lembar formulir dan fotocopy dan lain-lain untuk menebus pupuk," ucap dia.
Tak hanya itu, dengan digitalisasi Pupuk Indonesia bisa memberikan data kepada pemerintah untuk melakukan analisis kebijakan.
"Jadi kita merekam semua data terkait penyaluran dan penebusan pupuk subsidi. Nah data-data ini bisa dipake oleh pemerintah untuk memperbaiki kebijakan," tutur Panji.
(SLF)