Curhat Dianggap "Anak Tiri" oleh Pemerintah, Peternak Indonesia: Ada Subsidi Tapi Jumlahnya Sedikit
Pinsar Indonesia menyatakan bahwa pemerintah belum memberikan subsidi yang layak kepada pelaku peternak di masa pandemi.
IDXChannel - Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia) Singgih Januratmoko mengaku, bahwa pemerintah belum memberikan subsidi yang layak kepada pelaku peternak di masa pandemi.
Dirinya juga menyampaikan pemerintah bahkan tidak pernah memperhtikan pelaku peternak di masa pandemi covid-19.
“Dari sisi bantuan kemarin pada awal awal pandemi ada berupa subsidi transport tapi jumlahnya sangat sedikit kemudian pemerintah sekali mensubsidi harga pangan jagung dari 6000 jadi turun sebentar 4500 eh naik lagi dan disitu teman teman berteriak karena tidak ada bantuan lagi apapun yang diterima di masa pandemi,” kata Singgih dalam program Market Review IDX Channel, Jumat (17/9/2021).
Menurutnya pelaku peternak di Indonesia khususnya di masa pandemi Covid-19 merasa tidak diperhatikan bahkan dirinya memperumpamakan seperti anak tiri.
“Iya baru kemarin setelah ada masalah di Blitar pak Suroto itu jadi akhirnya pemerintah kembali memperhatikan dan juga melihat permasalahan kondisi harga pangan yang saat ini masih menjadi catatan oleh peternak,” ungkapnya.
Meski demikian dirinya mengaku telah berkoodinasi dengan berbagai elemen dan stakeholder dan telah melayangkan surat kepada Kementerian Perekonomian (Kemenko) untuk menindak lanjuti segala permasalahan yang terjadi di jangka pendek dan panjang.
“Kita berharap ini bisa segera dieksekusi pertama harga jagung ini menjadi normal dan pulih bisa di harga 4500 mahal pun bagaimana caranya pemerintah bisa mensubsidi kemudian kejadian-kejadian yang terjadi tidak terulang lago dan menyiapkan cadangan pangan dan harga ayam dan telur naik pagi dan dimasukan ke bansos lagi,”papar dia.
(SANDY)