ECONOMICS

Daripada Ubah Subsidi BBM Jadi BLT, Prabowo Diminta Lakukan Ini

Tangguh Yudha 05/10/2024 12:27 WIB

Rencana pemerintah mendatang untuk mengganti subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT) ditanggapi skeptis oleh Ekonom.

Daripada Ubah Subsidi BBM Jadi BLT, Prabowo Diminta Lakukan Ini (foto mnc media)

IDXChannel - Rencana pemerintah mendatang untuk mengganti subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT) ditanggapi skeptis oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti.

Menurut Esther, pemberian BLT tidak akan cukup untuk menopang kebutuhan hidup masyarakat. Pengurangan subsidi BBM justru berpotensi meningkatkan biaya transportasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan inflasi.

Esther menyebut, pemerintah seharusnya memberikan jaminan atas stabilitas harga. Hal itu mengingat pelemahan daya beli masyarakat masih terus berlangsung sampai saat ini.

"BLT tidak cukup. Yang harus dilakukan adalah stabilisasi harga agar tidak terjadi kenaikan inflasi. Pengurangan subsidi BBM berpotensi meningkatkan biaya transportasi yang akan meningkatkan inflasi. Karena pelemahan daya beli telah terjadi selama lima bulan berturut turut," katanya saat dihubungi, Sabtu (5/10).

Menurutnya, inflasi menurut kelompok pengeluaran masih di atas inflasi umum. Inflasi transportasi sangat tinggi dan mengkhawatirkan karena menjadi salah satu penyebab daya beli memburuk.

Esther mengatakan, tidak heran jumlah kelas menengah terus turun. Dia menekankan pentingnya menurunkan suku bunga dan menggunakan instrumen moneter, seperti giro wajib minimun. Investasi kebijakan moneter juga menurutnya, harus fokus pada stabilitas harga bukan hanya nilai tukar Rupiah.

"Stabilitas harga tidak hanya di level nasional, tapi juga di level daerah karena karakteristik inflasi regional setiap daerah berbeda. Akumulasi surplus sebesar Rp312 triliun seharusnya bisa digunakan untuk intervensi kebijakan moneter untuk stabilisasi harga sampai ke daerah," kata Esther.

(Fiki Ariyanti)

SHARE