Dear Pak Erick Thohir, Toilet SPBU di Jaksel Kutip Uang Lagi
Setelah sempat ramai, kini beberapa toilet di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kemnbali mengutip uang dari para penggunanya.
IDXChannel - Setelah sempat ramai, kini beberapa toilet di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kemnbali mengutip uang dari para penggunanya. Hal tersebut ditemukan dari beberapa SPBU yang terletak di sejumlah wilayah Jakarta.
Dari penelusuran tim MPI di daerah Jakarta Selatan, Kamis (24/3/2022), menemukan tiga dari enam toilet SPBU yang tersebar di Jalan TB Simatupang, Rasuna Said, Prof. Soepomo Tebet.
Beberapa toilet SPBU masih meletakkan kotak pembayaran yang ditaruh di depan fasilitas MCK. Petugas yang berjaga pun tidak menyebutkan besar nominal ketika ditanya perihal tarif toilet.
"Seperti biasa mas," kata seorang petuga toilet yang enggan menyebutkan namanya kepada MPI.
Di tempat yang berbeda, Raka seorang pengguna toilet SPBU mengaku tidak dimintai uang oleh petugas. Namun, ia tetap memberikan Rp2 ribu kepada petugas yang berada di samping kotak pembayaran toilet di salah satu SPBU di Jalan Soepomo.
"Meskipun dia tidak minta kan saya kasih tuh," ucap Raka.
"Emang saya pengin ngasih aja," tutur Raka menambahkan.
Ia pun merasa puas dengan pelayanan toilet SPBU yang dimaksud. Menurutnya, toilet tersebut nyaman digunakan.
"_So far_ bersih sih," ujar Raka.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir melarang adanya tarif sarana umum di SPBU, khususnya toilet. Bahkan, Erick secara gamblang meminta toilet di SPBU harus digratiskan.
"Saya minta direksi Pertamina harus perbaiki. Dan saya minta nanti seluruh kerja sama dengan pom bensin swasta yang di bawah Pertamina toiletnya enggak boleh bayar harus gratis," kata Erick dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Senin (22/11/2021).
Dalam video yang diunggah melalui akun @erickthohir, dia juga tampak berbincang dengan penjaga toilet yang diketahui berada di SPBU Pertamina, Kecamatan Malasan, Probolinggo, Jawa Timur. Menurutnya, seluruh layanan publik yang dimiliki oleh BUMN seharus bisa digratiskan.
"Kalau yang mau pakai bayar Rp2.000 kalau kencing dan mandi Rp4.000. Kenapa enggak gratis ini? Kan ini fasilitas umum," ujar Erick. (TYO)