ECONOMICS

Dilaporkan ke KPK, Erick Thohir: Rasa Peduli Mulai Luntur

Suparjo Ramalan 15/11/2021 12:04 WIB

Tudingan memperkaya diri melalui bisnis RT-PCR yang kepada Menteri BUMN Erick Thohir membuatnya menilai rasa peduli sudah mulai luntur.

Dilaporkan ke KPK, Erick Thohir: Rasa Peduli Mulai Luntur. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tudingan memperkaya diri melalui bisnis RT-PCR yang kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dinilai telah melunturkan rasa peduli sesama manusia.

Saat ini, dia dan Luhut baru dilaporkan oleh Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang membuat laporan ke KPK ihwal dugaan bisnis RT-PCR tersebut. Muncul juga narasi motif isu bisnis RT-PCR dikaitkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dimana, Erick digadang-gadang ikut berkompetisi. 

Erick sendiri tidak spesifik memperkirakan motif Prima yang membuat laporan ke KPK. Hanya saja, dia menilai langkah itu sebagai satu tindakan yang ingin membangun persepsi secara negatif di masyarakat perihal kredibilitas pemerintah. 

"Kultur bangsa kita ini memang harus kita jaga, rasa gotong royong kita, rasa peduli sesama kita sudah mulai luntur. Padahal itu membuat kita menjadi negara besar. Tetapi, banyak oknum, individu yang melakukan tadi, pembangunan persepsi secara negatif, ya itu haknya mereka, tetapi saya yakin kebenaran akan terbukti. Dan jangan-jangan nanti terbukti kebalik," ujar Erick, Senin (15/11/2021). 

Di lain sisi, dia tak terpikirkan bahwa isu bisnis PCR untuk menjatuhkan kredibilitasnya menjelang pilpres 2024. Kredibilitas, kata dia, sudah terbangun sebelum dirinya dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri BUMN. Khususnya, kredibilitas di mata publik internasional. 

Dia mengaku, tidak pernah terpikirkan untuk menjadi calon Presiden nantinya. Saat ini yang menjadi fokusnya adalah menjalankan sejumlah program transformasi BUMN untuk mendorong geliat makro ekonomi Indonesia. 

"Saya tidak berpikir sejauh itu, kalau kita bicara kredibilitas yang kita sudah bangun selama inikan sebelum jadi Nenteri, sudah ada kredibilitas itu, apalagi publik internasional. Dan banyak hal-hal di internasional yang daya masih aktif, tidak mungkin kredibilitas saya mau dikorbankan," ungkap dia. (TYO)

SHARE