ECONOMICS

Dipicu Sentimen Kebijakan Stimulus AS, Rupiah Melemah ke Rp14.427 Per USD

Ferdi Rantung 17/03/2021 16:29 WIB

Nilai tukar Rupiah di tutup melemah 17 poin atau berada di level Rp. 14.427 sore ini.

Nilai tukar Rupiah di tutup melemah 17 poin atau berada di level Rp. 14.427 sore ini. (Foto; MNC Media)

IDXCHannel - Nilai tukar Rupiah di tutup melemah 17 poin atau berada di level Rp. 14.427 sore ini. Hal itu dipicu oleh kebijakan stimulus yang jor-joran dari Amerika Serikat.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penurunan nilai tukar rupiah disebabkan pemerintah secara terang-terangan memiliki kekhawatiran terhadap ancaman ekonomi di masa yang akan datang. Ancaman ekonomi tersebut bukan hanya buruk bagi Indonesia, tapi juga dunia. Hal itu dikarenakan kebijakan stimulus yang jor-joran dari Amerika Serikat sehingga mengakibatkan harga-harga komoditas melonjak lebih tinggi.

"Kekhawatiran ini kemudian diketahui berdasarkan Laporan World Economic Forum (WEF) bertajuk The Global Risk Report 2021. Laporan ini tentang bagaimana banyak negara dihadapkan konsekuensi atas kebijakan yang diambil ketika menghadapi pandemi" katanya dalam riset hariannya, Rabu (17/3/2021)

Ia menjelaskan, Berbagai risiko diidentifikasi dengan adanya kebijakan countercyclical seluruh negara di dunia. Ke depannya akan ada berbagai risiko asset bubbles, price instability, commodity shocks and debt crises dan risiko geopolitik.

Sementara itu untuk, dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, maka risiko yang perlu dikhawatirkan adalah cuaca ekstrim, kegagalan tindakan iklim dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia.Oleh karena itu untuk menghindari hal tersebut maka pemerintah sepertinya tidak punya pilihan lain, selain pulih lebih cepat. 

"Pemulihan ini kan salah satu fungsinya adalah confident masyarakatnya pulih dalam aktivitas ekonomi, mulai dari konsumsi, investasi, belanja rumah tangga, dan lain-lain. Sehingga ancaman besar tersebut tidak melanda ekonomi tanah air. Khususnya untuk jangka pendek dan menengah," terangnya

Selain itu Bank Indonesia harus bisa memanfaatkan situasi seperti ini dengan strategi bauran ekonominya guna untuk bisa menstabilkan mata uang rupiahnya. "Kebijakan tersebut bukan fokus ke menurunkan suku bunga acuan tetapi tetap melakukan intervensi di pasar obligasi dan valas di perdagangan DNDF," tandasnya

 Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp.14.400 - Rp.14.450. (TIA)

SHARE