IDXChannel - Nilai tukar rupiah diperkirakan mengalami penguatan hari ini. Salah satu faktor penguatannya yakni adanya dampak dari Yield Obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, Yield obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun terlihat mengalami koreksi sejak kemarin.
"Saat ini berada di kisaran 1,59%," kata Ariston di Jakarta, Selasa (16/3/2021)
Terkoreksinya yield ini bisa menahan penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya. Selain itu, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret juga bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah.
"Rupiah berpeluang menguat hari ini.Potensi kisaran hari ini di Rp14.350-Rp14.450," katanya.
Senada yang sama, Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin menilai stimulus AS senilai USD 1,9 triliun yang sudah siap dibagikan, akan berpotensi mendorong posisi investor ke aset berisiko. Dengan demikian, ada potensi pelemahan rupiah dalam beberapa waktu terakhir akan mulai berkurang.