IDXChannel - Rupiah berpotensi melemah hari ini dengan menguatnya kembali yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). Yield tenor 10 tahun bergerak di kisaran 1,62% pagi ini setelah kemarin sempat turun ke kisaran 1.58%.
Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan pelaku pasar nampaknya juga menahan diri untuk masuk ke aset berisiko karena menunggu hasil rapat kebijakan moneter bank sentral AS Kamis dinihari.
"Potensi kisaran hari ini Rp14.380-Rp14.450," kata Ariston di Jakarta, Rabu (17/3/2021) .
Senada yang sama, Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto menyampaikan tekanan terhadap rupiah disebabkan penguatan dolar AS seiring dengan naiknya imbal hasil obligasi AS. Di sisi lain, data ekonomi dari dalam negeri belum mampu menopang rupiah.
"Memang publikasi neraca dagang masih belum bisa meredam volatilitas pasar. Tekanan masih tinggi, terkait sangat erat dengan pergerakan yield US treasury 10 year," katanya