ECONOMICS

DMO Diberlakukan, Ekspor CPO Justru Meningkat di Februari

Iqbal Dwi Purnama 20/04/2022 11:17 WIB

Harga rata-rata CPO CIF Rotterdam pada bulan Februari 2022 mencapai 1.522 dolar AS per ton, 164 dolar AS lebih tinggi dari harga bulan Januari.

DMO Diberlakukan, Ekspor CPO Justru Meningkat di Februari (foto: MNC Media)

IDXChannel - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) merilis laporan kinerja industri hingga Februari 2022 lalu. Dalam catatannya, GAPKI mengkonfirmasi terjadinya kenaikan ekspor pada beberapa negara tujuan di sepanjang bulan Februari 2022.

Kenaikan tersebut tepat terjadi justru setelah pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerapkan pembatasan aktivitas ekspor lewat kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) sebesar 20 persen serta Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk tiga jenis minyak goreng, yaitu curah, kemasan sederhana, dan kemasan premium. 

Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono mengatakan harga CPO di pasar global pada bulan Februari lebih tinggi jika dibandingkan bulan Januari 2022. Harga rata-rata CPO CIF Rotterdam pada bulan Februari 2022 mencapai 1.522 dolar AS per ton, 164 dolar AS lebih tinggi dari harga bulan Januari sebesar 1.358 dolar AS per ton.

Harga tersebut 469 dolar lebih tinggi dibandingkan dengan harga Februari 2021 sebesar 1.053 dolar AS per ton. Harga KPBN FOB untuk Februari adalah Rp15.532 per kg berbanding Rp14.811 di bulan Januari.

"Harga yang tinggi tersebut disebabkan oleh produksi minyak nabati dunia yang tidak seperti diharapkan terutama untuk kedelai di Amerika Selatan," ujar Mukti, dalam keterangan resminya, Rabu (20/4/2022).

Di lain pihak negara tujuan ekspor yang mengalami peningkatan seperti Belanda, China, India, Bangladesh, dan Malaysia yang tergolong meningkat cukup besar.

Ekspor ke Belanda di bulan Februai mencapai 184,41 ribu ton naik dari 128,27 ribu pada Januari (+42,21 persen) sedang untuk China mencapai 240,3 ribu ton naik dari 197,4 ribu ton (+21,7 persen).

Sedangkan untuk India mencapai 290,2 ribu ton naik dari 249,9 ribu ton (+16,12 persen), untuk Bangladesh mencapai 126,0 ribu ton naik dari 87,6 ribu ton (+43,9 persen) dan untuk Malaysia mencapai 229,5 ribu ton naik dari 180,4 ribu ton (+27,2 persen).

Mukti menjelaskan cuaca sepanjang 2022 perkiraan BMKG akan normal, tetapi situasi geopolitik menimbulkan berbagai ketidakpastian, sehingga meningkatkan upaya efisiensi dan produktivitas merupakan tindakan bijak yang harus dipertahankan. (TSA)

SHARE