ECONOMICS

Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi, BI Genjot Hilirisasi Sumber Daya Mineral

Michelle Natalia 14/02/2022 16:45 WIB

BI mengungkapkan bahwa demi memastikan keberlanjutan dan inklusivitas pemulihan ekonomi ke depannya, struktur ekonomi perlu terus diperkuat. 

Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi, BI Genjot Hilirisasi Sumber Daya Mineral

IDXChannel - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengungkapkan bahwa demi memastikan keberlanjutan dan inklusivitas pemulihan ekonomi ke depannya, struktur ekonomi perlu terus diperkuat. 

Pemulihan tersebut, dapat ditempuh salah satunya dengan mengembangkan nilai tambah yang lebih tinggi, yakni dari industri hilir khususnya untuk sumber daya mineral.

“Kami membutuhkan dukungan dari struktur rekening giro yang kuat dan didukung oleh struktur manufaktur yang kuat. Pencapaian tersebut dapat dicapai dengan mengembangkan nilai tambah yang lebih tinggi dari industri hilir khususnya untuk sumber daya mineral,” ujar Dody dalam Seminar on Recover Stronger dalam rangkaian acara G20 secara virtual, Senin (14/2/2022).

Dody menjabarkan bahwa ada tiga alasan hilirisasi sumber daya mineral yang perlu dikembangkan. Pertama, pembentukan industri hilir akan menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, sehingga mendukung ekspor dan menjadikan Indonesia lebih terhubung dengan global value chain.

"Kedua, penciptaan industri hilir akan mengurangi impor ketergantungan produk manufaktur dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Ketiga, pengembangan industri dengan nilai tambah yang lebih tinggi akan membentuk keterkaitan domestik dengan mendukung industri, sehingga mencapai pertumbuhan yang lebih inklusif," jelas Dody.

Ketiga alasan utama tersebut, sambung dia, akan mendasari kebijakan ekspor bahan baku yang sudah diterapkan pemerintah sejak tahun 2020. 

"Kedepannya, hilirisasi sumber daya mineral juga akan menguntungkan transisi menuju ekonomi yang lebih hijau, mengingat produk industri hilirisasi seperti nikel merupakan masukan utama untuk produk yang mendukung transisi hijau," ungkap dia.

Dia mengatakan, alasan agenda hilirisasi sumber daya mineral terus dikedepankan karena potensinya yang besar. Beberapa potensi tersebut antara lain Indonesia yang besar wakaf, komitmen kuat pemerintah dengan menyediakan sejumlah besar insentif, dan potensi permintaan produk industri hilir, mulai dari kendaraan listrik (EV) hingga produk energi hijau.

“Di tengah berbagai potensi dan tantangan, kita harus berusaha dan bekerja sama memastikan hilirisasi sumber daya mineral akan terus memperkuat struktur ekonomi. Hal ini akan mendukung pencapaian visi Indonesia untuk menjadi perekonomian yang maju," tuturnya.

Dia pun menegaskan bahwa BI berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mengembangkan sektor manufaktur dan hilir industri. Bersama pemerintah, pihaknya telah membuat pemetaan terperinci dari semua subsektor manufaktur.

“Berdasarkan pemetaan ini, kami berkomunikasi dengan lembaga keuangan mengenai potensi subsektor tersebut sehingga meminimalkan informasi asimetris antara sektor riil dan keuangan sektor,” pungkasnya.

(NDA)

SHARE