Dorong Produksi Pangan, ID FOOD Gandeng 2 Juta Peternak, Petani dan Nelayan
Kemitraan tersebut akan direalisasikan hingga 2025 mendatang.
IDXChannel - Holding BUMN Pangan atau ID FOOD menargetkan 2 juta peternak, petani dan nelayan sebagai mitra bisnisnya. Langkah tersebut untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri.
Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan menyebut kemitraan tersebut akan direalisasikan hingga 2025 mendatang. Menurutnya, menciptakan produk pangan berkualitas tinggi tidak hanya mengandalkan sumber daya milik perusahaan tapi harus memberdayakan peternak hingga nelayan.
"Sesuai dengan amanat pemegang saham sampai tahun 2025 nanti akan memproduksi pangan tidak hanya mengandalkan produk milik kita sendiri, ID FOOD bisa bermitra dengan 2 juta peternak, petani dan nelayan untuk mengupayakan produksi pangan yang berkualitas tinggi," ungkap Frans, Selasa (23/8/2022).
Tercatat, ID FOOD memiliki beberapa sektor di antaranya sub klaster peternakan dan perikanan, pertanian dan agroindustri, perdagangan dan logistik. Di sektor peternakan dan perikanan, ID FOOD berperan meningkatkan kontribusi terhadap persediaan sumber protein berupa komoditas ikan yang dikelola PT Perikanan Indonesia, tujuannya menjadi perusahaan industri Perikanan yang menguntungkan.
Kemudian sektor peternakan yang dikelola PT Berdikari, tujuannya adalah untuk bisa menjadi top 5 perusahaan peternakan ayam dan sapi di Indonesia. ID FOOD sudah mulai berperan dalam DOC ayam yang sebelumnya 100 persen dikuasai swasta.
“Untuk unggas sudah surplus, ID FOOD juga ditugaskan untuk mengurangi angka impor sapi yang masih defisit,” imbuhnya.
Untuk pertanian dan agroindustri, holding memastikan ketersediaan lahan pangan seperti gula, beras dan garam. Untuk gula dikelola PG Rajawali I, PG Rajawali II, Candi Baru yang kontribusinya cukup signifikan untuk produksi gula nasional kurang lebih sekitar 12 persen.
"Sama-sama kita ketahui Pak Presiden Joko Widodo baru-baru ini mencanangkan program swasembada gula tahun 2025, gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton, dimana angka produksi lokal saat ini 2,3 Ton saat ini masih defisit sekitar 800 ribu ton, dan untuk gula sendiri, ID FOOD sinergi PTPN bahu - membahu untuk mendukung program swasembada gula," terang dia.
Sementara sektor pertanian lainnya ada PT Sang Hyang Seri, fokus bisnisnya penyediaan benih beras dan hortikultura. Selain itu sektor agroindustri ada PT Garam targetnya menjadi produsen garam konsumsi terbesar dan kedepan akan meluaskan segmen bisnis untuk garam Industri. ID FOOD pun akan bertransformasi dengan modernisasi tambak garam untuk mendukung peningkatan produktivitas garam.
Terkait perdagangan dan logistik ada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), fokus terhadap distribusi pangan yang diharap dapat menjadi agregator dari produk-produk yang ada di sektor peternakan dan perikanan, pertanian dan agroindustri yang dikelola ID FOOD.
Anggota holding lainnya yang bergerak di pendistribusian ada juga PT Rajawali Nusindo dan PT GIEB Indonesia. “Kalau digabungkan kami memiliki cabang lebih dari 80 cabang tersebar seluruh Indonesia yang kami andalkan untuk distribusi pangan,”ungkap Frans.
Pada sektor distribusi pangan, ID FOOD Group juga menyediakan platform seperti Warung Pangan untuk membantu UMKM, seperti pada saat ada gejolak minyak goreng beberapa waktu lalu, ID FOOD juga turut berperan dengan adanya platform ini.
(DES)