ECONOMICS

Dugaan Korupsi Garuda (GIAA), Serikat Karyawan Desak BPK Audit Forensik

Suparjo Ramalan 03/11/2021 10:26 WIB

DPP Serikat Karyawan Garuda meminta BPK untuk melakukan audit forensik terkait ada dugaan korupsi dalam manajemen GIAA sebelumnya.

Dugaan Korupsi Garuda (GIAA), Serikat Karyawan Desak BPK Audit Forensik (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Dewan Pimpinan Pusat Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta pemerintah melalui Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) melakukan audit forensik terhadap Garuda Indonesia Tbk, (GIAA) ihwal adanya dugaan korupsi. Dugaan tindakan pidana itu dilakukan manajemen sebelumnya. 

Ketua Serikat Karyawan Garuda Indonesia Tomy Tampatty menyebut, BPK perlu melakukan audit forensik terhadap semua proses pengadaan pesawat, mesin pesawat dan transaksi lainnya baik masa lalu hingga saat ini.

"Dan terkait dengan adanya indikasi terjadi praktek korupsi, pemerintah harus meminta BPK untuk melakukan audit forensik terhadap semua proses pengadaan pesawat, mesin pesawat dan transaksi-transaksi lainnya di masa lalu dan juga di masa kini," ujar Tomy kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (3/11/2021).

Menurutnya, langkah penyelamatan Garuda terus diupayakan pemegang saham. Selain menyelesaikan dugaan tindak pidana korupsi, dia pun menyarankan pemerintah agar menggelontorkan PMN kepada Garuda. 

Pemerintah sebagai pemilik 60,54 persen saham, lanju dia, sewajarnya memberikan pinjaman modal kerja untuk kelangsungan kegiatan operasional. Namun, dengan catatan semua bisnis perusahaan harus dikelola secara transparan.

Terkait beban hutang masa lalu, kata dia, pemerintah juga ikut bertanggung jawab. Alasannya, pengangkatan Dewan Direksi, Komisaris, menyetujui perencanaan pengadaan pesawat, hingga peralatan penunjang lain adalah pemegang saham.

Pemerintah pun dinilai harus menjamin semua utang perusahaan, meskipun yang akan membayar adalah manajemen perusahaan dari hasil kegiatan operasional. 

Pihaknya optimis bila kelangsungan flag Carrier Garuda kedepan setelah Covid-19. Pasalnya, maskapai penerbangan pelat merah itu sudah mempunyai modal besar yang lebih berupa infrastruktur supporting unit dalam kegiatan operasional. 

Termasuk, diantaranya Garuda Maintenance Facility sebagai tempat Perawatan Pesawat, Garuda Indonesia Training Center sebagai tempat pendidikan pengembangan SDM baik ground staff, pilot dan awak kabin, brand, hingga aero catering services sebagai tempat penyediaan makanan untuk penumpang.

"Kami optimis jika hal ini bisa terwujud. Pernyataan jaminan dari negara ini sangat dibutuhkan karena untuk kepentingan membangun kembali rasa kepercayaan kreditur, lessor, vendor dalam rangka melakukan restrukturisasi dan negosiasi," tuturnya.

(IND) 

SHARE