ECONOMICS

Dukung Dekarbonisasi, Garudafood Targetkan Pasang PLTS hingga 3 MW di 2023

18/01/2024 18:18 WIB

Garudafood berkomitmen mendorong energi bersih melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di berbagai lokasi operasionalnya.

Dukung Dekarbonisasi, Garudafood Targetkan Pasang PLTS hingga 3 MW di 2023. (Foto: Agi Ilman/MNC Media)

IDXChannelGarudafood berkomitmen mendorong energi bersih melalui energi baru terbarukan. Salah satunya dengan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di berbagai lokasi operasionalnya.

Presiden Direktur Garudafood, Hardianto Atmadja, mengatakan perseroan telah mencapai tonggak signifikan dengan memasang PLTS Atap. Bahkan, pada tahun ini, Garudafood berencana mencapai kapasitas 3 Megawatt (MW).

Jumlah kapasitas itu setara dengan penanaman 550.000 pohon per tahun. PLTS Atap sudah dioperasikan di seluruh wilayah operasional Garudafood, mencakup Pati Jawa Tengah, Gresik Jawa Timur, dan kantor pusat Jakarta.

Atmadja menambahkan penggunaan 3 Megawatt saat ini oleh Garudafood telah menghemat sekitar 10 persen dari total kebutuhan energi perusahaan.

"Kalau dari total presentasi itu berkisar 10 persen. Kenapa kita enggak bisa lebih besar, karena regulasi juga. Kalau regulasinya diperbolehkan lebih besar, dan otomatis kita juga bisa lakukan dengan lebih besar. Sebetulnya kita planning-nya lebih besar, tapi kita harus bertahap juga," ujarnya saat peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk Atap Pabrik Garudafood di Jalan Raya Rancaekek-Sumedang, Jawa Barat, Kamis (18/1/2024).

Perseroan memang baru meresmikan PLTS di Pabrik Garudafood Sumedang, Jawa Barat, menjadi langkah strategis dengan kapasitas 810-kilowatt peak (kWp). Melalui PLTS Atap ini, Garudafood berhasil mencapai dekarbonisasi emisi sebanyak 1000-ton karbondioksida (CO2) setiap tahun, setara dengan penanaman 114.000 pohon.

"Garudafood itu ke depannya akan menuju zero energy, zero waste, dan zero pollution. Kita mulai dengan langkah pertama ini. Upaya penghematan energi yang telah dijalankan sejak beberapa tahun lalu, termasuk memproses balik energi dari panas yang dibuang untuk digunakan dalam cold storage," jelasnya

Meski telah menghadapi beberapa kendala seperti pandemi, perubahan lingkungan, dan penyesuaian peraturan, Atmadja menekankan perlunya percepatan inisiatif untuk mencapai tujuan zero energy. Sebagai contoh, penggunaan PLTS Atap di Garudafood sudah dicanangkan sejak lama, dan sekarang diberikan upaya lebih untuk percepatan.

Sejak waktu yang lebih lama, Garudafood telah mengadopsi EBT melalui kendaraan forklift dengan rata-rata yang tidak menggunakan solar.

"Tapi jangan salah bahwa ini adalah salah satu inisiatif saja. Inisiatif yang lain cukup banyak, misalnya dulu juga kita melakukan forklift itu juga sudah tidak pakai solar. Kita pakai elektrik, kemudian mobil operasional sejak 2 setengah tahun lalu kita sudah komit semua mobil operasional diganti ke elektrik. Kemudian motor juga sudah menuju motor listrik, otomatis ini inisiatif yang kita lakukan," ujarnya.

(FRI)

SHARE