Dukung Kinerja Ekspor, PLN Fasilitasi Kebutuhan Listrik Perusahaan Porang di Riau
Dukung ekspor porang, PT PLN (Persero) memfasilitasi penyambungan baru listrik pada PT Mitra Porang Nusantara di Riau.
IDXChannel - PT PLN (Persero) memfasilitasi penyambungan baru listrik pada PT Mitra Porang Nusantara dengan daya 197 kilovolt ampere (kVA) dan perubahan daya dari 10,6 kVA menjadi 197 kVA.
Hal ini dilakukan guna mendukung peningkatan kinerja ekspor nasional dari industri pengolahan porang dan turunannya.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (UIWRKR) Hartono mengatakan daya mampu listrik di Riau mencapai 1.066,9 megawatt (MW) dan beban puncak 942 MW. Hal tersebut menandakan Provinsi Riau memiliki daya surplus sebesar 124,9 MW.
“Dengan kondisi ini kami harapkan para investor tidak perlu meragukan ketersediaan pasokan listrik di Provinsi Riau,” ujar Hartono dalam keterangannya, Selasa (10/5/2022).
Dengan listrik yang disambungkan PLN, lanjutnya, produksi pengolahan porang akan semaking menungkat. Hal ini dikarenakan listrik merupakan energi dasar yang mendukung produktivitas industri.
Hartono menambahkan, saat ini porang merupakan salah satu komoditas yang menjadi primadona dan sangat terbuka pasarnya baik di dalam maupun luar negeri.
"Dengan adanya pabrik porang yang akan beroperasi menggunakan listrik PLN di Provinsi Riau, tentu akan sangat dinantikan oleh para petani porang baik yang berada di Riau maupun provinsi tetangga," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Mitra Porang Nusantara Ryan Adidharma Audwinto mengapresiasi proses penyambungan baru dan permohonan tambah daya yang dilakukan PLN.
“Kami berterima kasih atas pelayanan yang diberikan PLN karena dengan kondisi saat ini listrik di pabrik pengolahan porang ini telah tercukupi untuk bisa beroperasi pada bulan Mei setelah lebaran,” kata Ryan.
Saat ini, PT Mitra Porang Nusantara memiliki kapasitas 50 ton umbi segar dan memproduksi olahan Porang menjadi kripik (chips) ataupun tepung (powder) yang diekspor ke beberapa negara tujuan seperti Thailand, Vietnam, China juga Australia.
“Ke depan kami berencana jika supply bahan baku cukup maka akan mengembangkan pengolahan porang menjadi barang jadi seperti mie, tahu atau beras yang sehat,” pungkas Ryan.
(IND)