ECONOMICS

Dukung Larangan Ekspor Bauksit, Kadin Minta Peta Jalan Hilirisasi Jelas

Suparjo Ramalan 27/12/2022 14:16 WIB

Bukan sekadar membangun smelter banyak tanpa punya arah dan tujuan.

Dukung Larangan Ekspor Bauksit, Kadin Minta Peta Jalan Hilirisasi Jelas. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai kebijakan pelarangan ekspor bijih bauksit akan semakin terakselerasi jika didukung peta jalan hilirisasi yang jelas. 

Bukan sekadar membangun smelter banyak tanpa punya arah dan tujuan.

Ketua Kadin, Arsjad Rasjid, mencatat saat ini smelter atau pabrik pengolahan dan pemurnian bijih bauksit terdapat di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Galang Batang Pulau Bintan, dan Kalimantan Barat.

Namun, dia mengapresiasi program hilirisasi industri yang digaungkan pemerintah yang juga mendorong peningkatan pengelolaan sumber daya alam (SDA) lainnya di dalam negeri.

"Ini bukan hanya terbatas di nikel dan bauksit tapi termasuk di timah, tembaga, dan khususnya emas juga. Kita harus memanfaatkan kekayaan SDA kita untuk diolah sebaik mungkin dan menghasilkan nilai tambah yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Jadi itu yang menjadi dasar kenapa pemerintah mendorong untuk program hilirisasi industri," ujarnya, Selasa (27/12/2022). 

Dia berharap hilirisasi bauksit akan berjalan seperti nikel yang terintegrasi dari hulu ke hilir hingga benar-benar menghasilkan nilai tambah yang tinggi, dan bukan sekadar barang setengah jadi.

Arsjad meyakini hilirisasi akan mengakselerasi pengolahan bauksit sampai menjadi produk aluminium ingot pada 2025. Ini akan memberikan dampak bagi perekonomian nasional melalui hilirisasi bauksit, industri ringan, dan logistik modern yang ramah lingkungan.

“Aluminium ingot sangat diperlukan industri dalam negeri, seperti pelat, billet, scrap, dan bentuk profil yang diperlukan dalam proses di industri seperti pesawat terbang, kapal, otomotif, dan konstruksi," katanya. 

Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan seluruhnya bisa diisi dari industri aluminium dalam negeri. Dengan cadangan bauksit yang ada, Indonesia punya potensi memenuhi kebutuhan aluminium sampai beberapa puluh tahun ke depan. A
dapun bauksit dengan kapasitas terbesar berada di Kalimantan Barat. (NIA)

SHARE