ECONOMICS

Ekonomi Makin Sulit, Pekerja AS dan Eropa Ramai-Ramai Mogok

30/10/2023 12:42 WIB

Mogok kerja meluas di Amerika Serikat (AS) dan Eropa karena para pekerja terus berjuang dengan inflasi yang meninggi.

Ekonomi Makin Sulit, Pekerja AS dan Eropa Ramai-Ramai Mogok. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Mogok kerja meluas di Amerika Serikat (AS) dan Eropa karena para pekerja terus berjuang dengan inflasi yang meninggi dan ancaman yang semakin meningkat dari kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan teknologi tinggi lainnya untuk pekerjaan mereka.

Melansir dari Nikkei Asia, Minggu (29/10/2023), jumlah hari kerja yang hilang karena gangguan yang disebabkan oleh pekerja yang terlibat dalam perselisihan kerja telah melonjak di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

"Kami sangat sibuk berurusan dengan mogok dan konvensi Partai Konservatif," kata seorang karyawan di sebuah perusahaan bus jarak jauh di Manchester, Inggris pada 4 Oktober, dikutip dari Nikkei Asia.

Persatuan pengemudi kereta api melakukan demonstrasi selama konferensi tahunan Partai Konservatif, menghentikan layanan kereta api lokal, sementara jadwal operasional bus ditunda karena kemacetan lalu lintas. Dibutuhkan waktu sampai lima jam untuk sampai ke London dengan bus, lebih dari dua kali waktu untuk perjalanan kereta bawah tanah dalam keadaan normal.

Serikat buruh telah membantah memburuknya kondisi kerja, menyebut upah riil telah turun akibat inflasi. Dokter dan profesional lainnya juga melakukan mogok selama konferensi Oktober, menuntut upah yang lebih tinggi.

Tingkat Inflasi naik hingga 7,9% di Inggris tahun lalu, peningkatan paling tajam dalam 40 tahun. Menyebut "krisis biaya hidup," pekerja di layanan publik dan sektor lainnya melakukan demonstrasi. Jumlah hari yang hilang untuk berhenti bekerja mencapai puncak 33 tahun di 2,51 juta pada 2022 dan diperkirakan akan tetap pada tingkat yang sama tahun ini.

Demikian pula, jumlah hari kerja yang hilang akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) di AS tahun ini hingga Agustus mencapai 7,41 juta, level tertinggi sejak 2000.

Di Jerman, mogok mengakibatkan hampir semua layanan transportasi umum terhenti pada akhir Maret. Gelombang mogok yang menyebar melampaui perbatasan nasional dapat memperburuk gangguan ekonomi global yang disebabkan oleh pandemi COVID dan invasi Rusia ke Ukraina.

Konflik kerja juga mencerminkan masalah struktural.

Dengan alasan perlunya melindungi pekerjaan mereka dari AI, Writers Guild of America melakukan penghentian kerja dari bulan Mei hingga September. Screen Actors Guild-Federasi Artis Televisi dan Radio Amerika (SAG-AFTRA) yang beranggotakan 160.000 orang kemudian bergabung dengan para penulis skenario, berhenti bekerja pada Juli. Secara keseluruhan, lebih dari 4,1 juta hari kerja hilang pada Agustus di AS, nilai tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

Dalam industri otomotif, transisi ke kendaraan listrik telah menjadi titik utama dalam negosiasi tenaga kerja. United Auto Workers (UAW) pada 6 Oktober menangguhkan mogok tambahan setelah General Motors setuju untuk memungkinkan pekerja industri baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) tercakup oleh kontrak serikat buruh.

Kecemasan para pekerja yang semakin meningkat atas perubahan struktural juga berdampak pada politik. Pada September, Presiden AS Joe Biden mengunjungi para pekerja UAW (United Auto Workers) yang sedang mogok kerja di Detroit, Michigan.

"Faktanya adalah bahwa UAW (United Auto Workers) telah menyelamatkan industri otomotif pada 2008 dan sebelumnya," kata Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, menjadi presiden pertama yang bergabung dengan picket line.

Sebagai informasi, picket line adalah istilah yang diberikan kepada mereka yang berkumpul di luar atau dekat pintu masuk tempat kerja. Hal ini termasuk pekerja yang mogok, pekerja yang dikurung oleh pemberi kerja, dan perwakilan serikat pekerja.

Sasaran kegiatan picket line bisa saja adalah rekan kerja yang tidak mogok, pekerja pengganti, atau pemasok pemberi kerja.

"Kalian telah melakukan banyak pengorbanan. Anda banyak berkorban. Dan perusahaan-perusahaan berada dalam kesulitan.”

"Tapi sekarang mereka melakukannya dengan sangat baik. Dan coba tebak? Anda juga harus melakukannya dengan sangat baik," tambah Biden.

Namun, hubungan yang nyaman antara politik dan pemogokan pekerja adalah pedang bermata dua. Dengan industri otomotif yang menyumbang sekitar 3% dari produk domestik bruto nasional, setiap minggu UAW memperpanjang pemogokan, pertumbuhan tahunan Oktober-Desember ditekan 0,05 hingga 0,1 poin persentase, menurut perkiraan Goldman Sachs.

Faktanya, Biden memblokir pemogokan kereta api barang pada Desember 2022 dan mengklaim bahwa pemogokan tersebut akan memberikan pukulan telak bagi perekonomian AS.

Di Inggris, pemogokan yang sering terjadi telah memperburuk ekonomi yang sudah lemah. Pada Juli, sektor "kesehatan dan pekerjaan sosial", yang menyaksikan pemogokan oleh para dokter, menyeret turun produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,18 poin dari bulan sebelumnya.

Sementara, sektor "transportasi dan penyimpanan", termasuk perkeretaapian mendorong angka tersebut lebih rendah sebesar 0,05 poin.

Banyak ahli mencari cara untuk memastikan pertumbuhan di masa depan, terutama berfokus pada kemungkinan dampak inovasi teknologi terhadap lapangan kerja.

Berdasarkan sebuah survei bisnis, World Economic Forum mengatakan pada Mei AI dan EV kemungkinan akan menciptakan lebih banyak pekerjaan daripada penggantinya dalam jangka panjang. Namun, survei tersebut juga menunjukkan bahwa banyak pekerja yang tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Dengan laju inovasi teknologi saat ini, baik bisnis maupun pekerja kemungkinan akan terus berjuang untuk menemukan keseimbangan optimal antara pertumbuhan dan keamanan kerja. (ADF)

SHARE