ECONOMICS

Ekspor Batu Bara, Besi, dan Baja Turun di Oktober 2024 Gara-Gara Hilirisasi

Atikah Umiyani 15/11/2024 13:11 WIB

Dikatakan Amalia, nilai ekspor batu bara secara bulanan menurun 0,73 persen dan secara tahunan juga mengalami penurunan sebesar 7,93 persen.

Ekspor Batu Bara, Besi, dan Baja Turun di Oktober 2024 Gara-Gara Hilirisasi. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor komoditas komoditas unggulan Indonesia seperti batu bara, besi dan baja, serta CPO dan turunannya memberikan kontribusi sekitar 30,90 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Oktober 2024.

Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti mengatakan, secara bulanan ekspor CPO dan turunannya serta besi dan baja terlihat mengalami peningkatan. Sementara ekspor bulanan batu bara mengalami penurunan. 

"Secara tahunan, ekspor CPO dan turunannya mengalami peningkatan, sedangkan batu bara serta besi dan baja mengalami penurunan," ujarnya dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Dikatakan Amalia, nilai ekspor batu bara secara bulanan menurun 0,73 persen dan secara tahunan juga mengalami penurunan sebesar 7,93 persen.

Kemudian, lanjut Amalia, ekspor CPO dan turunannya secara bulanan mengalami peningkatan 70,90 persen sementara secara tahunan meningkat 25,35 persen.

"Untuk ekspor besi dan baja nilainya naik 1,89 persen secara bulanan. Namun secara tahunan nilai ekspor besi dan baja turun 8,38 persen," kata Amalia. 

Diakui Amalia, penurunan ekspor besi dan baja ini terjadi pada komoditas yang belum diolah. Dengan kata lain, adanya hilirisasi membuat ekspor produk mentah batu bara, besi dan baja ini mengalami penurunan. 

"Jadi untuk ekspor pertambangan yang non olahan mengalami penurunan dan kemudian kalau kita lihat dari hasil olahan mengalami peningkatan," kata dia. 

Dia pun mencontohkan, penurunan ekspor pada besi dan baja yang belum diolah, secara nilainya pada Januari hingga Oktober 2024 sebesar USD21,03 miliar atau turun 5 persen dari periode sama tahun lalu.

Sedangkan nilai ekspor hasil olahan atau dalam bentuk barang besi dan baja meningkat 115,08 persen menjadi USD2,88 miliar pada Januari-Oktober 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Volumenya juga naik 97,41 persen atau 897,42 ribu ton.

"Jadi ini karena hilirisasi di Indonesia yang mendorong peningkatan ekspor produk olahan besi dan baja termasuk nilai ekspor dari barang besi dan baja," kata  Amalia.

(Dhera Arizona)

SHARE