ECONOMICS

Ekspor Jagung Sangrai Sumut ke Singapura Naik Dua Kali Lipat

Wahyudi Aulia Siregar 29/06/2021 11:39 WIB

Karantina Pertanian Belawan mencatat adanya peningkatan permohonan fasilitasi ekspor jagung sangrai asal Provinsi Sumatera Utara ke Singapura.

Karantina Pertanian Belawan mencatat adanya peningkatan permohonan fasilitasi ekspor jagung sangrai asal Provinsi Sumatera Utara ke Singapura. (Foto:MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan mencatat adanya peningkatan permohonan fasilitasi ekspor jagung sangrai asal Provinsi Sumatera Utara ke Singapura. Peningkatan tersebut mencapai dua kali lipat.

Tercatat, sejak awal tahun 2021 sebanyak 53 ton komoditas ini telah dikirim ke Singpura dengan nilai ekonomi mencapai Rp484 juta. Sementara sepanjang tahun 2020 dengan 3 kali pengiriman sebanyak 54 ton dan senilai Rp425 juta saja.

"Tren permintaannya meningkat, bahkan hampir dua kali lipat," kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto melalui keterangan tertulisnya, Selasa (29/6/2021) pagi.

Menurut Yusmanto, jagung sangrai yang diekspor telah melalui  serangkaian tindakan karantina, yang sesuai dengan persyaratan ekspor negara tujuan. Komoditas ini diolah secara konvensional, yakni dengan cara memasak jagung pipil kering tanpa menggunakan minyak goreng.

"Ini sangat diminati pasar di Singapura. Di sana komoditi ini digunakan sebagai bahan baku industri pangan,” terang Yusmanto.

Pada saat yang sama, Karantina Pertanian Belawan melakukan sertifikasi karantina terhadap 17,5 ton jagung sangrai dengan nilai Rp. 161 juta untuk memenuhi permintaan pasar negeri Singa itu. "Kedepan, tentunya pasar lain dapat terbuka untuk komoditas ini," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang, menyampaikan apresiasi kepada petani jagung dan pelaku usaha jagung asal Sumut. 

Menurutnya, produk olahan jagung ini telah turut mendukung gerakan tiga kali lipat ekspor atau Gratieks yakni program upaya peningkatan ekspor yang digagas oleh  Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

"Inovasi produk pertanian yang sangat market oriented, sangat digemari sehingga permintaan dapat terus meningkat," ujarnya.

Menurut Bambang, pihaknya akan terus memacu ekspor pertanian agar dapat memberikan nilai lebih bagi petani jagung olahan. Disamping itu juga  Kementan menaruh perhatian khusus untuk hilirisasi industri produk pertanian. Selain deregulasi aturan untuk mendorong  iklim investasi yang dilakukan pemerintah, penyaluran pembiayaan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus digencarkan.

“Silahkan manfaatkan fasilitas ini,  produk jagung  seperti jagung sangrai yang sudah memiliki pasar ekspor akan memberi nilai tambah sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani,” tutup Bambang. (TIA)

SHARE