ECONOMICS

Elon Musk Klaim 20 Persen Akun Twitter Adalah Spam

Shelma Rachmahyanti 19/05/2022 20:17 WIB

Musk pun dilaporkan telah meminta SEC Amerika Serikat untuk menyelidiki jumlah definitif akun palsu di Twitter saat ini.

Elon Musk Klaim 20 Persen Akun Twitter Adalah Spam (foto: MNC Media)

IDXChannel - Elon Musk menuding bahwa tak kurang dari 20 persen total akun Twitter yang ada di seluruh dunia merupakan akun palsu alias spam. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibanding pernyataan pihak Twitter yang memperkirakan bahwa total akun palsu yang ada saat ini hanya kurang dari lima persen dari total pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi, atau biasa dikenal dengan istilah mDAU.

Atas tudingannya tersebut, Musk pun dilaporkan telah meminta Komisi Pasar Modal(Securities and Exchange Commission/SEC) Amerika Serikat untuk menyelidiki jumlah definitif akun palsu di Twitter saat ini. Sebelum proses pengaduan itu membuahkan hasil, Musk memutuskan untuk menunda dulu proses akuisisi Twitter yang bakal memiliki nilai transaksi hingga USD44 miliar, atau setara dengan Rp642,4 triliun.

Tak hanya menunda, Musk bahkan dilaporkan mengancam bakal membatalkan proses akuisisi bila pihaknya tidak segera mendapatkan kejelasan dri pihak Twitter terkait berapa banyak jumlah akun palsu (spam) yang saat ini ada di twitter.

"Kita tunggu, karena penawaran Saya (terhadap Twitter) didasarkan pada keakuratan pengajuan (kepada) SEC atas (kasus) Twitter," ujar Musk, sebagaimana dilansir CNBC, Kamis (19/5/2022).

Menurut Musk, CEO Twitter, Parag Agrawal, secara terbuka telah menolak untuk menunjukkan bukti konkret bahwa jumlah akun palsu di Twitter memang kurang dari lima persen sebagaimana telah diklaim sebelumnya.

Namun, Musk kecewa bahwa persoalan akun palsu tersebut justru sama sekali tidak disinggung dalam pengajuan SEC yang diajukannya. "Kesepakatan ini tidak akan dapat bergerak maju sampai dia melakukannya,” tutur Musk.

Sebagaimana diketahui, akun palsu atau juga kerap disebut dengan istilah 'akun bot', bersifat otomatis dan tidak dijalankan oleh manusia. Dalam kasus Twitter, akun palsu juga diatur secara otomatis untuk men-tweet hal-hal tertentu pada waktu yang telah ditentukan.

Karena tidak ada larangan khusus di Twitter terkait operasional akun palsu ini, maka pada praktiknya tidak ada pengawasan apakah penggunaannya digunakan untuk kepentingan yang baik atau buruk.

Atas keberatan Musk terhadap banyaknya akun palsu di Twitter, saham perusahaan itu pun langsung melemah 2,46 persen dalam perdagangan pre-market Selasa (17/5/2022).

Sementara pihak Twitter berkilah bahwa data jumlah akun palsu memang tidak bisa diketahui secara pasti dan definitif, lantaran setiap akun yang ada di twitter pada dasarnya tidak bisa didefinisikan dengan tapat dia merupakan akun asli ataukah palsu.

“Secara eksternal, bahkan tidak mungkin untuk mengetahui akun mana yang dihitung sebagai mDAU pada hari tertentu,” ujar Agrawal. (TSA)

SHARE