Erick Thohir: Industri Ritel dan Mall Terdisrupsi Teknologi
Erick Thohir mencatat industri ritel dan pusat perbelanjaan mengalami disrupsi digitalisasi. Akibatnya, terjadi pergeseran budaya konsumen.
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat industri ritel dan pusat perbelanjaan mengalami disrupsi digitalisasi. Akibatnya, terjadi pergeseran budaya konsumen.
Pergeseran budaya konsumsi yang dimaksud adalah adanya tren belanja masyarakat melalui online di platform e-commerce. Sebelumnya, masyarakat harus mendatangi Mall untuk berbelanja.
Erick pun meminta para pengusaha ritel dan pusat perbelanjaan, khususnya Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, menjawab tantangan digitalisasi dan teknologi tersebut.
"Perubahan terjadi, perubahan untuk kehidupan masyarakat, perubahan bisnis dengan disrupsi yang terjadi, khususnya pengusaha ritel yang harus menjawab dengan pemanfaatan teknologi dan digitalisasi," ujar Erick saat membuka Seminar Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, Kamis (13/10/2022).
Dia mencatat industri ritel harus mampu menciptakan inovasi dan membuat pengalamannya. Di lain sisi, Indonesia harus mendorong industri ritel sejalan dengan tren digitalisasi yang terjadi saat ini.
"Kebangkitan industri ritel menjadi penting karena ini salah satu pendorong kebangkitan ekonomi, dimana merupakan domestik konsumsi menjadi bagian penting dari pertumbuhan itu," katanya.
Erick mencatat pertumbuhan ekonomi nasional terus menunjukkan tren yang membaik. Ekonomi Indonesia masih berada di jalur positif, hal ini juga tidak terlepas dari pertumbuhan sektor perdagangan besar dan eceran yang merupakan kontribusi dari aktivitas perdagangan ritel.
Maka, apabila inovasi pusat perbelanjaan dapat dilakukan dan menarik minat masyarakat, hal tersebut tentunya akan berkontribusi besar terhadap kinerja makro ekonomi nasional kedepannya.
(NDA)