ECONOMICS

Erick Thohir Sebut Banggar DPR Setujui PMN Tiga BUMN Rp28,16 Triliun

Suparjo Ramalan 14/09/2023 12:01 WIB

Nilai itu juga menurun signifikan dari usulan awal Kementerian BUMN kepada Komisi VI DPR RI.

Erick Thohir Sebut Banggar DPR Setujui PMN Tiga BUMN Rp28,16 Triliun. (Foto YouTube TV Parlemen)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai definitif yang akan dikucurkan pemerintah untuk tiga perusahaan pelat merah pada 2024 mencapai Rp28,16 triliun. Jumlah tersebut berdasarkan hasil diskusi Kementerian BUMN dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

Nilai itu juga menurun signifikan dari usulan awal Kementerian BUMN kepada Komisi VI DPR RI. Dari usulan awal PMN tunai yang diajukan sebesar Rp57,96 triliun, sedangkan PMN non tunai senilai Rp673,36 miliar.

Tiga BUMN dan nilai PMN yang disepakati saat ini di antaranya, Indonesia Financial Group (IFG) senilai Rp3,56 triliun, PT Hutama Karya (Persero) Rp18,6 triliun, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Rp6 triliun.

“Mengenai hasil diskusi kami dengan Banggar yang berlangsung kemarin, nanti ditambah Pak Tiko (Wamen BUMN 1) untuk detail-nya. Satu, PMN definitif yang akan diberikan kepada BUMN, ini yang terakhir (rapat dengan Banggar) para pimpinan Komisi VI, akan diberikan kepada BUMN senilai Rp28,16 triliun,” ujar Erick saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (14/9/2023).

Tak hanya itu, kata Erick, dari hasil rapat terakhir antara Kementerian BUMN dan Banggar juga disepakati PMN tunai lima BUMN yang berasal dari cadangan investasi pemerintah senilai Rp12,88 triliun.

“Memang dari diskusi kemarin ada dialokasikan, dimasukkan di cadangan investasi yang menjadi keputusan mereka yaitu Rp12,88 triliun, di sini kita kembali diskusikan walaupun detailnya tergantung daripada keputusan cadangan investasi yang sebenarnya kita sudah bahas mendalam,” katanya.

BUMN yang akan menerima PMN sebesar Rp12,88 triliun pada tahun depan di antaranya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI senilai Rp2 triliun, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re Rp1 triliun. 

Kemudian, PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA Rp1 triliun, PT PLN (Persero) Rp5,86 triliun, kemudian, Holding BUMN Pangan atau ID FOOD sebesar Rp832 miliar.

"Ini yang memang hasil diskusi terakhir, mudah-mudahan sepertinya akan disetujui, tetapi mekanismenya seperti ini yang ditawarkan," tutur Erick.

(YNA)

SHARE