ECONOMICS

Fenomena Jual Mal di Tengah Pandemi, Analis: Umumnya untuk Dapat Dana Segar

Advenia Elisabeth/MPI 02/09/2021 13:20 WIB

Fenomena penjualan mal di tengah pandemi dilakukan pengusaha sebagai opsi untuk melakukan asset recycling.

Fenomena penjualan mal di tengah pandemi dilakukan pengusaha sebagai opsi untuk melakukan asset recycling. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Fenomena penjualan mal di tengah pandemi ramai terjadi belakangan ini. Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat menilai, hal tersebut dilakukan pengusaha sebagai opsi untuk melakukan asset recycling.

“Fenomena penjualan mal di tengah pandemi adalah opsi yang dipilih oleh pengembang dalam melakukan asset recycling. Umumnya opsi ini dipilih untuk mendapatkan dana segar dan mengalihkan portofolio ke aset yang dinilai lebih aktif di tengah pandemi. Setidaknya ada 4 mall di Jabodetabek yang mengalami fenomena ini,” ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (2/9/2021).

Syarifah mengatakan di beberapa kota di dunia juga melakukan asset recycling dengan mengalih fungsikan penggunaan ritel ke dalam fungsi yang dinilai memiliki potensi transaksi yang lebih prospektif. Seperti yang terjadi di Sydney, pengalihan fungsi retail menjadi logistik.

“Hal ini dilakukan mereka untuk memenuhi permintaan logistik yang sedang tinggi dan melemahnya transaksi belanja langsung di ritel,” jelasnya.

Penjualan atau pelelangan aset di tengah pandemi, menurut Syarifah, akan memberikan efek pada penyesuaian harga yang berada dalam kondisi tertekan, begitu juga yang terjadi pada penjualan kios maupun mal.

Sehingga dengan demikian, kata dia, kondisi ini adalah momentum bagi para investor untuk mendapatkan aset dengan harga yang relatif berada dibawah harga pasar di kondisi normal.

“Sementara untuk para landlord atau pemilik mal yang menjual asetnya, pasti telah melakukan kalkulasi untuk memilih opsi prioritas pada aset yang dinilai aktif di masa pandemi ini,” tutupnya.(TIA)

SHARE