ECONOMICS

G7 Lawan Dominasi Rusia di Sektor Energi Nuklir Global

Wahyu Dwi Anggoro 18/04/2023 16:53 WIB

egara G7 sepakat untuk berusaha mengakhiri dominasi Rusia di pasar bahan bakar nuklir global.

G7 Lawan Dominasi Rusia di Sektor Energi Nuklir Global. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Negara G7 sepakat untuk berusaha mengakhiri dominasi Rusia di pasar bahan bakar nuklir global. Rusia merupakan pengekspor bahan bakar nuklir terbesar di Dunia.

G7 terdiri dari Amerika serikat (AS), Kanada, Inggris, Jepang, Prancis, Jerman dan Australia.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (18/4/2023), AS, Kanada, Inggris, Jepang, dan Prancis berkomitmen untuk mengeluarkan Rusia dari rantai pasokan nuklir global. Berbeda degan negara G7 lainnya, Jerman dan Italia tidak menggunakan energi nuklir.

“Kesepakatan ini akan menjadi dasar untuk mengeluarkan Putin dari pasar bahan bakar nuklir. Kami ingin melakukannya secepat mungkin,” kata Menteri Energi Inggris Grant Shapps. 

AS dan sekutunya masih mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi keras kepada sektor energi nuklir Rusia. Namun, rencana tersebut sampai saat ini belum dapat direalisasikan.

Negara G7 khawatir industri nuklir mereka mengalami kesulitan jika pasokan bahan bakar dari Rusia menghilang dari pasar. Rusia menyediakan uranium yang diperkaya  untuk 92 reaktor di AS pada 2021. Di Eropa, banyak perushaan listrik masih bergantung pada pasokan dari Rusia.

“Kami telah membiarkan diri kami bergantung pada terlalu sedikit sumber pasokan,” kata Dan Poneman, Chief Executive Officer Centrus Energy Corp., sebuah perusahaan yang mencoba menghidupkan kembali industri pengayaan uranium AS. 

“Diperlukan empat atau lima tahun untuk mengganti pasokan dari Rusia,” lanjutnya.

Di India, yang berada di bawah sanksi Barat sejak menguji senjata nuklir pada 1974, Rusia melalui perusahaan Rosatom memasok bahan bakar nuklir dan sedang membangun dua reaktor yang dijadwalkan dibuka pada 2025. Di Cina tahun lalu, Rosatom menyediakan bahan bakar nuklir senilai lebih dari USD375 juta. (WHY)

SHARE