Gaeki: Masih Stagnan, Industri Kopi Harus Terus Dipacu
Dari 310.000 ton kopi yang diekspor pada semester I 2022, sebanyak 150.000 adalah kopi industri yang berhasil memberi devisa sebesar USD900 juta.
IDXChannel - Ketua Umum Gabungan Eksportir Kopi (Gaeki), Hutama Sugandi, mengatakan saat ini ekspor industri kopi sudah dibedakan menjadi dua yaitu kopi biji dan yang kedua adalah kopi yang sudah diolah atau kopi industri.
Namun, menurutnya kopi industri harus semakin dipacu mengingat kopi industri memberikan kontribusi besar terhadap devisa negara.
''Sementara kopi biji pertumbuhannya selalu stagnan," ujar Hutama saat Market Review IDX Channel di Jakarta, Senin 12/9/22.
Dia menerangkan dari 310.000 ton kopi yang diekspor pada semester I 2022, sebanyak 150.000 adalah kopi industri yang berhasil memberi devisa sebesar USD900 juta.
''Nah kalau kopi industri dikalikan dua tentu devisa yang diperoleh akan semakin banyak,'' ucapnya.
Menurutnya saat ini kopi asal Indonesia sudah menjadi primadona di mancanegara. Sebagai contoh, Americano di luar negeri jika tanpa campuran robusta Indonesia akan kurang diminati.
Oleh sebab itu lah potensi kopi ini harus semakin dimanfaatkan dengan baik. Dan untuk menjaga kinerja ekspor nasional tentu pemerintah perlu fokus terhadap kehidupan para petani kopi.
''Yang terpenting adalah solusi bagaimana agar petani mendapatkan income yang baik, itulah tugas kita sekarang,'' tandasnya. (NIA)