Gandeng PBNU, KKP Siapkan Program Kampung Nelayan untuk Dorong Ekonomi Pesisir
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyiapkan program Kampung Nelayan Maju untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir di Indonesia.
IDXChannel –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan program Kampung Nelayan Maju (Kalaju) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir di Indonesia, salah satunya di kawasan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb Haeru Rahayu mengatakan Implementasi program tersebut dilakukan bersama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui program pembangunan sektor kelautan dan perikanan melalui pemberdayaan potensi umat
“Sinergi ini bertujuan untuk meningkatkan peran umat dalam mendukung program pembangunan sektor kelautan dan perikanan melalui pemberdayaan potensi umat,” ucap Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb Haeru Rahayu dalam kunjungan kerja di Labuan Bajo, dikutip Senin (7/2/2022).
Penetapan Kampung Nelayan Maju ditujukan pada Desa Warloka Pesisir, Kecamatan Komodo. Desa yang merupakan binaan PBNU tersebut hampir seluruh penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Setidaknya terdapat 259 nelayan dengan kapal tradisional di bawah 5 GT dan alat penangkap ikan pancing ulur.
“Komoditas unggulan nelayan Desa Warloka Pesisir adalah kerapu, ketambang, dan gurita dimana hasil tangkapan dipasarkan di sekitar Labuan Bajo,” tambahnya.
KKP telah menekankan perlunya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk implementasi Warloka Pesisir sebagai Kampung Nelayan Maju. Mulai dari pemerintah daerah, kementerian/lembaga, hingga BUMN, sebab perlu perbaikan dan penataan sarana dan prasarana publik seperti pengadaan kebutuhan dasar listrik, air bersih, dan perbaikan jalan.
“KKP nantinya akan mengadakan kegiatan pelatihan dan pemberdayaan masyarakat nelayan seperti bimtek pembuatan alat tangkap, bimtek peningkatan kapasitas kelembagaan, serta pemberdayaan untuk para istri nelayan seperti pelatihan pembuatan abon ikan, kerupuk ikan sesuai potensi yang ada di desa tersebut, sehingga produktivitas masyarakat dapat berlangsung dari hulu ke hilir,” paparnya.
Implementasi Kampung Nelayan Maju membutuhkan desain serta model yang matang, sehingga saya berharap, melalui momentum yang baik ini.
“Kedepan, KKP dan PBNU serta K/L dan pihak lain bisa berkolaborasi dan bersinergi untuk menyejahterakan masyarakat nelayan di NTT, khususnya di wilayah Bajo,” pungkasnya. (TIA)