ECONOMICS

Gandeng Petani, BPDPKS Kembangkan Bisnis UMKM Berbasis Kelapa Sawit

Taufan Sukma/IDX Channel 25/09/2023 18:59 WIB

Upaya promosi ini dirasa penting untuk gencar dilakukan demi menghadapi berbagai kampanye negatif terhadap komoditas sawit yang selama ini banyak terjadi.

Gandeng Petani, BPDPKS Kembangkan Bisnis UMKM Berbasis Kelapa Sawit (foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) resmi menggandeng Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) terkait upaya pemberdayaan masyarakat berbasis komoditas sawit.

Salah satunya penyelenggaraan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) guna memperkenalkan sekaligus mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lewat pengolahan kelapa sawit.

FGD tersebut digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 24 sampai 26 September 2023, dengan menghadirkan petani kelapa sawit plasma yang tergabung dalam kelembagaan sawit, baik Kelompok Tani maupun Koperasi Petani Kelapa Sawit dari empat daerah penghasil sawit, yaitu Kabupaten Konawe Selatan, Konawe Utara, Konawe, dan Kolaka Timur.

Menurut Kepala Divisi Koperasi dan UKM (KUKM) BPDPKS, Helmi Muhansyah, kegiatan ini merupakan salah satu upaya pihaknya dalam mempromosikan berbagai kebaikan sawit.

Upaya promosi ini dirasa penting untuk gencar dilakukan demi menghadapi berbagai kampanye negatif terhadap komoditas sawit yang selama ini banyak terjadi.

"Kami menjalankan kebijakan Pemerintah dalam program pengembangan sawit berkelanjutan," ujar Helmi, dalam sambutannya, pada acara tersebut.

Helmi menjelaskan, kinerja sektor kelapa sawit pada bulan Agustus 2023 berdasarkan berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 15 September 2023 menyebutkan nilai ekspor kelapa sawit (HS 1511) mencapai USD2,40 Miliar, atau setara dengan Rp36,9 triliun.

Helmi juga mengingatkan bahwa Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam pidato kenegaraan pada Perayaan HUT ke-78 Kemerdekaan RI lalu, telah menyampaikan bahwa hilirisasi tidak hanya sebatas pada komoditas mineral saja.

Program hilirisasi yang dijalankan pemerintah, juga berlaku pada komoditas non mineral, seperti sawit, dengan mengoptimalkan kandungan lokal, bermitra dengan UMKM, bermitra dengan petani sehingga manfaat terasa langsung bagi Masyarakat. 

Helmi berharap FGD tidak selesai di tempat acara saja, namun dapat menghasilkan rencana aksi yang dapat dilaksanakan oleh peserta nantinya.

"Karenanya, melaui FGD Sawitku Hebat ini, diharapkan dapat menghasilkan aksi nyata dalam membangun UKMK pekebun sawit," tutur Helmi.

Sementara, Ketua Umum Aspekpir Indonesia, Setiyono, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mendorong kemampuan masyarakat, khususnya petani kelapa sawit anggota Aspekpir dalam mengembangkan sektor hilir kelapa sawit dan pemanfaatan limbahnya, sehingga mampu menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi.

Kemudian diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang manfaat dan peran penting komoditas kelapa sawit bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia sehingga  akan menambah dukungan masyarakat terhadap industri dan kebijakan sawit nasional.

Menurut Setiyono, sawit dan produk turunannya adalah komoditas tanaman perdagangan terpenting bagi Indonesia sehingga perlu meningkatkan dukungan masyarakat yang lebih luas terhadap keberadaan dan manfaat sawit bagi perekonomian nasional, salah satunya melalui FGD ini.  

"FGD ini harus memperkuat kelembagaan koperasi kelapa sawit, khususnya koperasi anggota Aspekpir Indonesia, melahirkan usahawan-usahawan dan industriawan berbasis usaha perkebunan kelapa sawit dan mengenalkan aneka produk turunan maupun olahan kelapa sawit yang dapat dipasarkan melalui pusat penjualan produk kelapa sawit Aspekpir atau website  khusus yang dibuat untuk itu," ujar Setiyono. (TSA)

SHARE