Ganti CEO Baru, Pesaing Uber Berencana PHK Karyawan
Aplikasi ride-sharing Lyft Inc (LYFT.O) dikabarkan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan besar-besaran.
IDXChannel - Aplikasi ride-sharing Lyft Inc (LYFT.O) dikabarkan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan besar-besaran. Hal ini dilakukan pasca perusahaan mengangkat David Risher sebagai CEO baru.
CEO Lyft Inc (LYFT.O) David Risher mengatakan pada hari Jumat bahwa perusahaan akan secara signifikan memangkas pekerjaan di putaran PHK selanjutnya untuk mengurangi biaya, mengirim sahamnya naik sekitar 4%.
Perusahaan menolak untuk memberikan rincian tentang jumlah staf yang terkena dampak, tetapi Wall Street Journal melaporkan pada hari sebelumnya bahwa langkah tersebut dapat berdampak pada 30% tenaga kerja Lyft, atau lebih dari 4.000 karyawan.
Keputusan itu muncul beberapa minggu setelah CEO yang baru mengatakan Lyft tidak untuk dijual ke investor baru, mengecewakan beberapa investor yang berspekulasi keluarnya pendiri perusahaan akan membuka jalan untuk kesepakatan baru. Lyft pun dapat melihat biaya dipangkas setengahnya setelah PHK, kata laporan WSJ.
Sebelumnya, perusahaan pada bulan November memberhentikan sekitar 683 karyawan, atau 13% dari tenaga kerjanya saat itu, untuk memotong biaya dan mengatasi persaingan ketat dari saingan yang lebih besar Uber Technologies Inc (UBER.N) dalam ekonomi yang sulit.
Kedua perusahaan telah terkunci dalam pertempuran untuk pangsa pasar yang keluar dari posisi terendah pandemi, dan investor khawatir potongan harga yang dilakukan Lyft untuk menghindari posisi kedua yang jauh di pasar Amerika Utara akan menekan keuntungannya.
Hasil terakhir yang dilaporkan menunjukkan bahwa kehadiran global Uber dan bisnis yang lebih beragam memberikannya keunggulan atas Lyft yang berfokus pada AS.
Saham Lyft telah jatuh sekitar 11% tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan harga Uber sebesar 27,5%, pada penutupan hari Kamis.
(DES)