ECONOMICS

Gara-gara Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp117,4 Triliun

Azhfar Muhammad 18/02/2022 09:58 WIB

Ketua Satgas Waspada Investasi membeberkan total kerugian akibat investasi bodong yang dialami masyarakat dalam 10 tahun terakhir sebesar Rp117,4 Triliun. 

Gara-gara Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp117,4 Triliun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ketua Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keungan atau OJK, Tongam L Tobing, membeberkan total kerugian akibat investasi bodong yang dialami masyarakat dalam 10 tahun terakhir sebesar Rp117,4 Triliun. 

Berdasarkan hal itu, pemerintah melalui sejumlah lembaga berupaya mencegah kegiatan investasi bodong, dengan mendorong literasi keuangan dan mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap berbagai ciri-ciri investasi ilegal yang marak ditawarkan. 

”Jadi benar kalau dikalkulasikan itu kerugian bisa mendapai Rp117,4 Triliun ya dalam 10 terakhir ini. Dan tugas kita bersama yaitu untuk meningkatkan literasi khususnya tentang investasi-investasi ilegal karena penawaran bodong juga terjadi karena adanya supply dan demand,” kata Tongam dalam program Power Breakfast IDX CHANNEL, Jumat (18/2/2022).

Tongam mengungkapkan banyaknya permintaan membuat onvestasi bodong menjamur di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat rendahnya literasi ditambah keinginan masyarakat untuk cepat untung.

“Masyarakat masih banyak yang meminta untuk lakukan investasi yang instan juga, pedahal kami sudah sampaikan dengan memberikan ciri-ciri misalnya ingjn cepat kaya, cepat dapat mobil yang tanpa risiko dan mereka gunakan iming-iming bonus,” urainya. 

Adapun faktor lain Kenapa masih terjadi adanya investasi bodong, maysarakat masih cenderung percaya dengan iming-iming dan termakan oleh jasa influencer atau seebritis yang mengiklankan investasi bodong tersebut.

“Mereka juga sering gunakan Tokoh-tokoh, influencer, selebritis, artis tanpa mereka pikir panjang dan diikuti dan perlunya edukasi yang cukup masif,” ujarnya. 

“Sebenarnya kita ingin membangun awarness, jangan sampai masyarakat bisa rugi harusnya kegiatan kegiatan sebelumnya jadi pengalaman berharga dan terjebak di lubang yang sama. Pemahaman harus disebar luaskan dengan tujuan invest harus hati-hati dan ini akan kami galakan terus,” ujarnya. (TYO)

SHARE