ECONOMICS

Garuda Indonesia Tidak Dapat Suntikan Modal dari Sri Mulyani Tahun Depan

Rina Anggraeni 08/11/2021 15:19 WIB

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yang saat ini sedang kesulitan keuangan, dipastikan tidak mendapatkan dana segar dari pemerintah di 2022.

Garuda Indonesia Tidak Dapat Suntikan Modal dari Sri Mulyani Tahun Depan (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah tahun depan masih membikan suntikan modal dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada sejumlah BUMN. Namun sayangnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yang saat ini sedang kesulitan keuangan, dipastikan tidak mendapatkan dana segar dari pemerintah di 2022.

Kementerian Keuagan (Kemenkeu) berencana memberikan PMN kepada sejumlah BUMN untuk memperkuat struktur keuangaan perusahaan terutama yang terdampak covid-19.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pemberian PMN ini  akan memperkuat struktur permodalan BUMN atau lembaga yang mendapatkan penugasan pemerintah atau mendapatkan dampak   saat Covid-19 dengan kinerja keuangan.

Sayangnya, Garuda Indonesia tidak masuk dalam PMN 2022. Adapun hanya 7 BUMN yang diijinkan mendapatkan PMN di 2022.

"Jumlah pmn untuk 2022 adalah 35,5 triliun," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (8/11/2021).

Adapun, BUMN yang mendapatkan PMN adalah Perumnas, PT PLN (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI),  PT PII dan PT SMF.

Rinciannya,PMN untuk Perumnas sebesar Rp1,57 triliun akan digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan melanjutkan program pengadaan Satu Juta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

PMN kepada PLN sebesar Rp5 triliun digunakan untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berupa transmisi gardu induk dan distribusi listrik desa. PMN untuk Hutama Karya sebesar Rp23 triliun dipakai penyelesaian konstruksi 8 ruas Jalan Tol Trans Sumatera dengan target tambahan panjang 162 Km.

Lalu, Waskita Karya sebesar Rp3 triliun mendapatkan porsi yang dipakai menyelesaikan rusa tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi.

" Sementara, ADHI sebesar Rp2 triliun menyelesaikan pembangunan jalan tol Solo-Yogya-Kulonprogo dan Yogyakarta-Bawen, serta SPAM Regional Karian-Serpong," katanya.

Lalu, PT PII mencapai 1,08 Triliun untuk dukungan 19 proyek penjaminan infrastruktur serta PT SMF sebesar Rp200 miliar bagi pembiayaan perumahan MBR. (RAMA)

SHARE