IDXChannel - PT Garuda Indonesia Tbk atau GIAA kini sedang mengalami krisis keuangan, ditambah dengan utang yang kiat membesar. Kondisi ini membuat pemerintah berupaya melakukan segala cara untuk menyelamatkannya.
Besaran utang yang ditagih juga terus bertambah setiap bulan, ditambah masa pandemi yang membuat krisis keuangan kian memuncak. Tercatat, kerugian Garuda Indonesia pada Semester I-2021 sebesar USD904,9 juta atau setara Rp13,1 triliun (kurs Rp 14.400 per USD).
Berikut fakta-fakta Garuda Indonesia yang dirangkum di Jakarta, Minggu (7/11/2021):
1. Berpotensi Pailit
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berpotensi pailit. Hal ini merujuk pada pernyataan Presiden Jokowi yang meminta Menteri BUMN Erick Thohir menutup BUMN sakit.
"Pernyataan Presiden Jokowi bahwa BUMN yang sakit parah agar ditutup saja," ujar Pengamat Penerbangan Alvin Lie saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia.