ECONOMICS

Gaya Hidup Hedon Keluarga Rafael Alun Trisambodo Bikin Orang RI Murka

Dovana Hasiana/MPI 27/02/2023 13:30 WIB

Salah satu penyebab kemarahan publik atas kasus Rafael Alun Trisambodo (RAT) adalah gaya hidup yang mewah atau hedonisme.

Gaya Hidup Hedon Keluarga Rafael Alun Trisambodo Bikin Orang RI Murka. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Salah satu penyebab kemarahan publik atas kasus Rafael Alun Trisambodo (RAT) adalah gaya hidup yang mewah atau hedonisme.

Demikian disampaikan Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah dalam program Market Review IDX Channel, Senin (27/2/2023).

Menurut dia, tindak kekerasan yang dilakukan oleh anak RAT tidak memiliki hubungan langsung terhadap institusi pemerintahan. Namun, gaya hidup mewah yang kerap dipamerkan anaknya ke media sosial mencederai kepercayaan masyarakat, khususnya kepada instansi yang dipimpin oleh Sri Mulyani tersebut.

“Apalagi jumlah kekayaan RAT yang mencapai Rp56 milar, memang kita tidak bisa memvonis kalau semua kekayaan tersebut berasal dari sumber yang tidak beres, tapi masyarakat menjadi waspada,” ujar dia.

Trubus juga menyoroti hashtag #StopBayarPajak yang akhir-akhir ini beredar di media sosial. Menurutnya, akar permasalahan dari kemarahan publik karena perilaku ASN eksklusif dan berjiwa elit yang tidak sesuai dengan UU No. 5 tahun 2014 yang menyebutkan ASN sebagai pelayan masyarakat.

“Masyarakat kan juga sebenarnya dalam posisi tertekan, karena kondisi perekonomian pasca Covid-19 yang belum stabil, kenaikan harga, ketika ada berita yang mengundang kecemburuan sosial, kemarahannya sangat besar,” tambahnya.

Dia berharap, kasus RAT dan anaknya dapat dijadikan sebagai momentum untuk melakukan pembenahan menyeluruh. Tindakan cepat dan tegas dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Walaupun demikian, Trubus optimistis dengan reformasi birokrasi yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, terdapat beberapa kemajuan yang dilakukan bila dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya.

“Tentu kita semua berharap, pemerintah bisa melakukan pembenahan dan bersikap responsif terhadap kritik publik,” pungkasnya.

(YNA)

SHARE