ECONOMICS

Gelombang PHK Menerjang RI, Ini Kata Menko Muhadjir Effendy

Binti Mufarida 21/11/2022 11:16 WIB

Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sedang menerpa Indonesia.

Gelombang PHK Menerjang RI, Ini Kata Menko Muhadjir Effendy (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sedang menerpa Indonesia. Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak Muhammadiyah untuk ikut berperan dalam mencegah terjadinya gelombang PHK.

Muhadjir menyebut beberapa perusahaan bahkan sudah ada yang memangkas jam kerjanya menjadi 3-4 hari, yang biasanya 7 hari kerja. Meski begitu, PHK tidak dapat dihindarkan. Atas kondisi tersebut, dikhawatirkan akan menambah warga miskin baru.

“Kalau tidak diatasi, dikhawatirkan akan semakin banyak yang di PHK. Sehingga kalau itu terjadi akan menjadi kemiskinan baru,” ungkap Muhadjir dikutip dari Youtube resmi Muhammadiyah, Senin (21/11/2022).  

Muhadjir menilai mengatasi hal ini harus dilakukan oleh semua pihak sehingga bisa menekan laju PHK di tengah ketidakpastian perekonomian akibat politik global. Termasuk oleh Muhammadiyah yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Republik Indonesia.

“Dan ini saya harap bisa menjadi agenda Muhammadiyah,” tegas Muhadjir saat menjadi narasumber pada Muhammadiyah Business and Investment Forum: Arah Baru Ekonomi Indonesia, di Solo, Jawa Tengah.

Muhammadiyah, menurut Muhadjir, harus menaruh perhatian pada masalah ini. Selain itu juga harus meningkatkan peran dan kontribusinya sebagai kekuatan dan gerakan pembebas bagi persoalan umat dan bangsa, khususnya kemiskinan dan penderitaan rakyat.

“Karena ruhnya Muhammadiyah ini adalah jaringan bisnis dan ekonomi. Bahkan Kiai Ahmad Dahlan juga seorang saudagar. Maka itu saya harap ada agenda ke depan untuk memajukan ekonomi kita,” katanya.

Meski begitu, Muhadjir menambahkan, Indonesia sejauh ini memiliki ketahanan pangan yang kuat, karena tidak terlalu bergantung pada supply pangan dari luar. Meskipun demikian, dia tak menampik kalau saat ini Indonesia juga dihantui oleh kondisi ketidakpastian global dengan adanya konflik Rusia-Ukraina.

Hal itu berdampak parah untuk beberapa negara dan Indonesia cukup beruntung karena dalam kondisi baik, jika dilihat dari inflasi yang di bawah 5 persen.

Oleh sebab itu ujarnya, Indonesia harus tetap waspada dengan kondisi dunia saat ini. Karena, konflik Rusia-Ukraina menyebabkan beberapa negara mengalami krisis energi dan pangan.

“Kita syukuri, arahan Presiden untuk melaksanakan program food estate kemudian mendorong upaya untuk swasembada pangan melalui berbagai subsidi termasuk pemanfaatan bantuan dana desa dapat memperkuat ketahanan pangan kita,” tutupnya. (RRD)

SHARE