Genjot Transformasi Hijau, Pupuk Kaltim Kantongi Laba hingga Rp14,59 triliun
PKT juga bertekad untuk dapat semaksimal mungkin dalam berkontribusi terhadap upaya percepatan laju dekarbonisasi nasional.
IDXChannel - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT/Pupuk Kaltim) mengumumkan kesuksesannya dalam meraup laba bersih hingga Rp14,59 triliun di sepanjang 2022 lalu.
Kesuksesan tersebut berhasil dicapai di tengah upaya perusahaan yang tengah concern dalam menggenjot transformasi hijau, sejalan dengan posisinya sebagai produsen amonia dan urea terbesar di Asia Tenggara.
Dengan positioning dan pilihan fokus tersebut, PKT juga bertekad untuk dapat semaksimal mungkin dalam berkontribusi terhadap upaya percepatan laju dekarbonisasi nasional.
"Bukan sekadar memenuhi kewajiban, komitmen ini telah melekat di setiap lini kegiatan yang telah berjalan di internal PKT sendiri," ujar Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi, dalam keterangan resminya, Selasa (27/6/2023).
Komitmen tersebut disampaikan Rahmad dalam ajang penghargaan Transparansi Emisi Korporasi 2023, di mana pada perhelatan tersebut, PKT berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus, yaitu terkait Transparansi Penurunan Emisi Korporasi Kategori Green Elite serta penghargaan Transparansi Perhitungan Emisi Korporasi Kategori Platinum Plus.
Menurut Rahmad, inisiatif PKT dalam penerapan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) memang telah diakui secara luas, melalui berbagai penghargaan dan pengakuan baik di tingkat nasional maupun global.
Atas penghargaan terbaru yang didapatkan ini, Rahmad menegaskan bahwa PKT akan senantiasa berkomitmen melaksanakan berbagai program penurunan emisi yang berkelanjutan demi mewujudkan lingkungan yang lebih baik.
"Bagi PKT, ESG bukan sekadar kepatuhan melainkan cara hidup. Kami memulai perencanaan dengan orientasi ESG dan mengukur hasil kinerja kami juga dengan ESG," tutur Rahmad.
Sebagai produsen pupuk urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, menurut Rahmad, pihaknya berkomitmen menjadi pioneer dalam Transformasi Hijau Industri Petrokimia.
Raihan penghargaan ini juga merupakan bukti nyata dedikasi seluruh insan PKT yang senantiasa berkomitmen bersama perusahaan dalam menggali inovasi dan teknologi untuk menerapkan praktik bisnis berkelanjutan di lingkup PKT.
"Dari semua hal yang kami lakukan, alhamdulillah, ternyata penerapan ESG itu berdampak lurus dengan kinerja finansial di PKT dengan capaian laba bersih sebesar Rp 14,59 triliun tahun 2022 lalu," ungkap Rahmad.
Saat ini, PKT menjalankan serangkaian program menekan emisi karbon melalui penerapan ESG secara komprehensif yang telah direalisasikan melalui berbagai program, di antaranya pengembangan green ammonia, pembangunan pabrik soda ash, community forest, dan pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan.
Konsistensi dari penerapan ESG yang komprehensif ini juga telah terbukti dengan keberhasilan PKT dalam menduduki peringkat pertama dunia pada kategori Agrochemical berdasarkan standar ESG Risk Rating dari Sustainalytics.
Beberapa usaha penurunan emisi karbon pun sudah diterapkan di PKT, seperti penggunaan PLTS, dan peralihan operasional dari konvensional ke motor dan mobil listrik.
"Ke depan kami juga akan berfokus pada pengembangan inovasi dan teknologi untuk mengeksplorasi penggunaan energi yang terbarukan, termasuk green ammonia," papar Rahmad.
Inovasi yang dikembangkan oleh PKT ini juga bertujuan mendukung target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon yang capaian komitmennya tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 31,89 persen di tahun 2030 serta target lainnya, yaitu Net Zero Emission di 2060. PKT sendiri pun berkomitmen untuk berkontribusi pada lingkungan hidup dalam upaya dekarbonisasi dengan mencapai target penurunan emisi sebanyak 32 persen. (TSA)