Groundbreaking 10 Proyek IKN Senilai Rp12,5 Triliun Direncanakan pada 1 November 2023
Perkiraan nilai investasi dari groundbreaking kali ini adalah sebesar Rp12,5 triliun
IDXChannel - Sebanyak 10 proyek akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking yang akan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 1-3 November 2023.
Kegiatan ini merupakan kegiatan groundbreaking tahap dua dari kegiatan yang sudah dilakukan bulan September lalu.
Kepala OIKN Bambang Susantono menjelaskan rencananya akan ada 10 kegiatan groundbreaking baik dari APBN maupun swasta untuk berbagai fasilitas di IKN, diantaranya adalah rumah sakit; mall yang terintegrasi dengan hotel dan apartemen; beberapa kantor pemerintah; pulau suaka orangutan; bandara VVIP; dan sekolah yang terdiri dari sekolah negeri dan internasional.
Perkiraan nilai investasi dari groundbreaking kali ini adalah sebesar Rp12,5 triliun dan sejauh ini sudah ada proyek senilai Rp23 triliun yang groundbreaking di IKN.
Menurut Bambang, kegiatan ini menunjukkan bahwa bukan hanya pertumbuhan pembangunan yang terjadi di IKN, namun juga bergulirnya pertumbuhan ekonomi dan sebagai bukti minat dan kepercayaan yang tinggi dari investor swasta dan pemerintah di IKN.
l
Bambang menjelaskan bahwa salah satu kegiatan groundbreaking yang akan dilakukan adalah relokasi SDN 020 Sepaku dengan konsep dan desain baru di tanah yang diberikan oleh desa sekitar 400 meter dari lokasi awal.
“Dengan begitu, desain community-based development sudah ada di sekolah ini. Dan semoga sekolah ini bisa menjadi contoh untuk nantinya diaplikasikan di semua sekolah negeri,” kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/10/2023).
Selain fasilitas dasar yang dapat dinikmati oleh masyarakat, rangkaian kegiatan groundbreaking ini juga akan menandakan dibangunnya suaka orangutan dewasa di IKN. Di suaka ini nantinya orangutan yang sudah tidak muda lagi usianya dan sudah tidak bisa dilepas liarkan akan diberi perawatan.
Kegiatan groundbreaking ini merupakan hasil dari proses yang panjang dari jajak pasar tahun lalu. “Meskipun prosesnya cukup panjang, tapi disinilah kita bisa menunjukkan bahwa mesin pertumbuhan atau pembangunan mulai berputar sebagaimana yang kita inginkan dari awal,” pungkas Bambang.
(SAN)