Hadapi Gejolak Dunia, Sri Mulyani: Kebijakan Makro Saja Tak Cukup
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, untuk merespons gejolak dunia, kebijakan makro saja tidak cukup.
IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, jika berbicara mengenai kebijakan, erat kaitannya dengan perekonomian yang terus berubah, sehingga kebijakan juga perlu untuk terus dikalibrasi.
"Saat Gala Seminar ASEAN Finance Minister and Central Bank Governor Meeting (AFMGM), saya sampaikan betapa pentingnya melakukan kalibrasi dan konsolidasi. Tidak hanya dari sisi fiskal," ujar Sri Mulyani melalui akun Instagram resminya @smindrawati, Kamis (30/3/2023).
Selama pandemi, pemerintah melakukan relaksasi batas defisit APBN yang sebelumnya maksimal 3%.
Menurutnya, ini merupakan wujud respons luar biasa terhadap kejadian yang luar biasa juga, namun tetap dibatasi maksimal 3 tahun untuk meminimalisir risiko.
"Kita juga memahami, risiko dunia terus berubah. Mulai perang yang berkecamuk hingga inflasi yang melonjak secara global. Untuk meresponsnya, kebijakan makro saja tidak cukup, perlu adanya reformasi struktural," ucap Sri Mulyani.
Bauran kebijakan moneter dan fiskal yang prudent serta reformasi struktural yang berkelanjutan merupakan pondasi yang kokoh dalam bertahan dari beragam ancaman dan risiko.
"Satu hal yang perlu kita syukuri, ASEAN merupakan kawasan yang begitu baik, dengan pertumbuhan yang termasuk paling stabil di dunia. Jika kita terus jaga kerja sama dan kolaborasi di ASEAN, kita akan semakin dekat untuk menjadi episentrum pertumbuhan dunia," tutup Sri Mulyani.
(FAY)