Hadapi Resesi, Kepala Daerah Berlomba-lomba Atur Strategi
Ancaman resesi tengah menghantui negara-negara di dunia. Pemerintah daerah pun terus berupaya mengatur strategi agar kuat menghadapi resesi.
IDXChannel - Ancaman resesi tengah menghantui negara-negara di dunia. Tak heran jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi perhatian khusus.
Perhatian pemerintah pusat itu pun diikuti oleh sejumlah kepala daerah yang membuat program menghadapi resesi. Berikut program kepala daerah dalam menghadapi resesi:
NTB Dorong Milenial Jadi Wirausahawan
Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah gencar mendorong para generasi muda atau milenial untuk terjun ke dunia wirausaha dan menjadi entrepreneur muda. Hal tersebut diharapkan menjadi obat jitu mampu menghadapi resesi ekonomi, serta menciptakan lapangan kerja yang masif di Tanah Air.
Melansir laman PPID Biro Adpim Setda Provinsi NTB, Sitti turut menggarisbawahi jika menjadi seorang pengusaha membutuhkan konsistensi dan disiplin tinggi agar usahanya bisa berkembang dan maju.
NTB merupakan provinsi yang cukup aktif mendukung perkembangan pengusaha muda. Contohnya melalui International Council for Small Business atau ICSB provinsi ITB yang menggelar lomba produk inovasi wirausahawan muda NTB pada November 2021 lalu. Harapannya, sudah pasti agar sumber daya wirausaha muda berkualitas bisa tersedia dan membuka lapangan kerja.
Kabupaten Bengkalis Percepatan Realisasi Belanja PDN
Selanjutnya, ada Bupati Bengkalis Kasmarni yang mendukung realisasi belanja PDN (Produk Dalam Negeri). Menurut Kasmarni, hal ini patut dilakukan guna menjaga perekonomian dalam rangka menghadapi resesi.
Kasmarni berharap PDN bisa meningkatkan konsumsi masyarakat serta meningkatkan perekonomian daerah. “Kita masih punya kesempatan dengan menggelorakan lagi geliat ekonomi di daerah. Salah satunya dengan bangga produk lokal, bangga menggunakan produk lokal, dan bangga memperkenalkan produk lokal itu sendiri,” ujar Kasmarni sebagaimana dilansir dari laman Pemerintah Kabupaten Bengkalis (6/10/2022).
Pemprov DKI Jakarta Buat Program Kerja Sama dengan Kepala Daerah Lain
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan kerja sama dengan 11 kepala daerah lain guna meningkatkan pelayanan publik dan potensi daerah. Terlebih, menurut Anies, dunia tengah menghadapi potensi terjadinya resesi.
Oleh karena itu, perekonomian antara wilayah-wilayah di Tanah Air harus diperkuat. Kegiatan yang dilakukan pada 5 Oktober 2022 itu memiliki ruang lingkup di berbagai bidang, seperti teknologi, ketahanan pangan, kebudayaan, ekonomi kreatif, pariwisata, pengembangan SDM, dan pengembangan BUMD. Anies berharap, sisi ekonomi domestik akan bergerak dan ekonomi mampu tumbuh lebih baik.
Jateng Memberikan Stimulus untuk UMKM
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo optimistis Indonesia mampu hadapi ancaman resesi ekonomi yang diprediksi terjadi pada 2023 mendatang. Untuk wilayah Jateng, pertumbuhan ekonomi terbilang tinggi.
Pada kuartal II 2022, pertumbuhan ekonomi Jateng secara tahunan mencapai 5,66%. Angka pertumbuhan ini lebih baik dari angka nasional yang mencatatkan 5,44 persen (yoy).
Isu resesi pernah menghampiri Indonesia di tahun 2020. Kala itu, Ganjar Pranowo langsung mempersiapkan langkah agar ekonomi bisa segera bangkit. Melansir laman Humas Pemprov Jawa Tengah, ia dan jajarannya memberikan stimulus untuk UMKM dan mengimbau masyarakat untuk membeli produk dalam negeri.
Ganjar sendiri sudah memetakan sektor mana saja yang dirasa perlu mendapat dorongan. Dalam melakukan kebijakannya ini, Ganjar dibantu oleh para pemangku kepentingan lain dan para ahli guna menghitung sektor-sektor tersebut. Jika diurutkan, sektor tertingginya adalah pariwisata, baru disusul dengan transportasi, dan perhotelan.
Jatim Susun Program Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)
Dari Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa merupakan satu-satunya kepala daerah yang menerima data P3KE atau Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Data tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo kepada Khofifah, pada 29 September 2022 di Jakarta.
Seusai menerima data tersebut, Khofifah beserta pihaknya mengaku akan langsung bertindak cepat dalam menjalankan program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Di sisi lain, ia juga terus melakukan program sosial guna menguatkan ekonomi masyarakat.
Salah satunya adalah program bantuan senilai Rp257 miliar untuk nelayan, pelaku UMKM, dan pengemudi ojol. Sementara itu, Jokowi meminta semua pihak yang terlibat untuk bekerja secara detail dan konkret.
Ia juga menekankan bahwa semua harus berhati-hati terhadap kondisi tidak pasti di saat ini, termasuk resesi global. Inflasi serta kenaikan barang dan jasa juga terus menghantui berbagai negara di dunia.
(FRI)