Harga Kedelai Meroket, Pedagang Tahu Menjerit Omzet Anjlok hingga 50 Persen
Arifin (53) penjual pedagang tahu dan tempe di Pasar Anyar mengaku merasakan kerugian yang signifikan.
IDXChannel - Pedagang tahu dan tempe di Pasar Anyar, Kota Tangerang menjerit imbas harga kedelai yang ditetapkan oleh pihak produksi.
Mereka mengaku alami kerugian dengan kehilangan omzet hingga 50 persen. Sebelumnya diketahui, para pengrajin tahu di Kota Tangerang sendiri sempat berencana untuk mogok kerja pada Selasa (15/2/2022) lalu karena bahan baku yang dirasa terus naik.
Nyatanya, imbas kenaikan bahan baku kedelai sendiri turut dirasakan bagi para pedagang tahu dan tempe.
Arifin (53) penjual pedagang tahu dan tempe di Pasar Anyar mengaku merasakan kerugian yang signifikan.
“Ini merugi banget. Kalau dulu kita bisa jual 150 tempe sekarang bisa kejual hanya 80. Kalau tahu bisa kejual 1600, sekarang kejual 800 aja sudah sukurJadi separuhnya, 50 persenan mah ada,” ujarnya saat ditemui di Pasar Anyar, Jumat (18/2/2022).
Otomatis dari segi pendapatan pun Arifin alami penurunan. Jika biasanya sehari dia bisa peroleh keuntungan hingga 400 ribu, kini dia hanya bisa membawa pulang uang 200 ribu perharinya.
Dijelaskan Arifin, kenaikan sendiri sudah terasa sejak awal pandemi Covid-19, namun begitu terasa di beberapa bulan belakangan ini.
“Kenaikan sebenarnya dari awal pandemi, nah setahun kurang ini nyekek banget,” paparnya. Dia pun menyampaikan harapannya agar harga bahan baku dapat normal kembali. “Kalau bisa harga dinormalin lagi sama pabrik biar nggak nyekek. Kita juga nggak bisa begini, karena konsumen jadi berkurang juga,” paparnya.
Di sisi lain, Endang selaku pengrajin tahu di kawasan Ciledug, Kota Tangerang membenarkan akan bahan baku yang terus naik.
Dijelaskannya bahan baku kedelai yang sebelumnya berkisar Rp7 ribu hingga Rp8 ribu, kini menjadi Rp11 ribu.
“Jadi kaya kerja bakti aja, enggak ada untung. Biasaya normalnya awalnya Rp7 ribu - Rp8 ribu, sekarang udah Rp11 ribu,” ungkapnya.
Endang pun berharap bahwa pemerintah dapat kembali menstabilkan harga bahan baku, sehingga para pengrajin masih dapat meneruskan usaha mereka. “Permohonan pada pemerintah pengennya menstabilkan harga,” ucapnya.
(SANDY)