ECONOMICS

Harga Mayoritas Pangan Dunia Anjlok, Gula Sentuh Level Terendah Sejak Maret 2021

Febrina Ratna Iskana 03/10/2025 16:55 WIB

Harga komoditas pangan global anjlok pada September karena penurunan gula dan susu. Hal itu mengimbangi rekor tertinggi baru untuk harga daging.  

Harga Mayoritas Pangan Dunia Anjlok, Gula Sentuh Level Terendah Sejak Maret 2021. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) pada hari ini, Jumat (3/10/2025), mengumumkan harga komoditas pangan global anjlok pada September karena penurunan gula dan susu. Hal itu mengimbangi rekor tertinggi baru untuk harga daging.  

Indeks Harga Pangan FAO, yang memantau komoditas pangan yang diperdagangkan secara internasional, mencatat rata-rata 128,8 poin pada September, turun dari angka revisi 129,7 pada Agustus.

Namun, indeks tersebut naik 3,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meskipun turun hampir 20 persen dari rekor tertinggi pada Maret 2022 setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

Harga Gula Terendah Sejak Maret 2021

Indikator tersebut, yang sempat mencapai puncaknya dalam dua tahun pada Juli sebelum stabil pada Agustus, tertahan pada September oleh penurunan indeks harga gula FAO sebesar 4,1 persen, yang mencapai titik terendah sejak Maret 2021.

FOA mengatakan penurunan harga gula mencerminkan prospek pasokan yang membaik dengan produksi yang lebih tinggi dari perkiraan di Brasil, dan prospek panen yang baik di India dan Thailand.

Indeks harga susu FAO turun 2,6 persen secara bulanan, didorong oleh penurunan tajam harga mentega di tengah peningkatan prospek produksi di Oseania.

Patokan sereal FAO mengalami penurunan 0,6 persen sejak Agustus, dengan harga gandum turun untuk bulan ketiga berturut-turut karena panen besar dan permintaan internasional yang lemah.

Harga jagung juga menurun, sebagian tertekan oleh penangguhan sementara pajak ekspor di Argentina.

Indeks beras FAO juga menunjukkan penurunan bulanan karena berkurangnya pesanan dari pembeli di Filipina dan Afrika.

Daging Sapi AS Dotong Harga Daging Capai Rekor

Harga minyak nabati turun 0,7 persen karena penurunan harga minyak sawit dan kedelai mengimbangi kenaikan harga minyak bunga matahari dan rapeseed.

Sebaliknya, indikator harga daging FAO naik 0,7 persen ke rekor tertinggi baru karena kenaikan harga daging sapi dan domba.

Harga daging sapi juga mencapai puncak baru, didukung oleh permintaan yang kuat di AS di tengah terbatasnya pasokan domestik.

Dalam laporan terpisah, FAO meningkatkan proyeksi produksi sereal global pada tahun 2025 menjadi 2,971 miliar metrik ton dari 2,961 miliar ton yang diproyeksikan bulan lalu.

Prospek terbaru naik 3,8 persen dari produksi pada 2024, menandai peningkatan tahunan terbesar sejak 2013.

Revisi kenaikan ini disebabkan oleh prospek produksi gandum, jagung, dan beras yang lebih tinggi.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE