ECONOMICS

Harga Sawit di Level Petani Anjlok, Ini Respon Mendag Zulhas

Iqbal Dwi Purnama 22/06/2022 13:29 WIB

masalah muncul lagi seiring dengan kembali anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di level petani.

Harga Sawit di Level Petani Anjlok, Ini Respon Mendag Zulhas (foto: MNC Media)

IDXChannel - Meski telah terjadi cukup lama, persoalan komoditas sawit berikut minyak goreng sebagai produk akhirnya rupanya belum juga sepenuhnya terurai, apalagi menemukan solusinya. Terbaru, masalah muncul lagi seiring dengan kembali anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di level petani.

Kondisi ini tentu memprihatinkan, mengingat harga sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dunia saat ini justru sedang tinggi-tingginya. Terkait anomali yang terjadi, Menteri Perdagangan (Mendag) yang baru dilantik, Zulkifli Hasan pun menyatakan pendapatnya.

"Memang harga (TBS) kemarin sempat turun karena adanya larangan ekspor, sehingga hasil produksi petani tidak terserap oleh industri yang jadinya hanya memasok kebutuhan dalam negeri saja. Tapi dengan keran ekspor sudah dibuka, ketersediaan minyak goreng di pasar juga sudah melimpah, harusnya harga TBS petani juga bakal terkerek naik," ujar Zulkifli, saat mengunjungi Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu (22/6/2022).

Karena itu, pria yang juga akrab disapa ZUlhas ini ingin memastikan bahwa seluruh rantai distribusi minyak goreng dari hulu ke hilir dapat berjalan dengan lancar. Itu sebabnya, dalam hari-hari pertamanya menjabat sebagai Mendag, Zulhas berfokus pada pantauan langsung di lapangan agar kelancaran distribusi tadi benar-benar bisa dipastikan.

"Inilah maksud kita keliling ini-itu. Karena kalau minyaknya lancar, produsen lancar, jualannya lancar, ekspor lancar, akhirnya industri beli lagi TBS ke petani. Dengan begitu akhirnya harga pasti naik," tutur Zulhas.

Menurutnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) kini menargetkan produksi minyak goreng nasional bisa menembus 300 ribu ton per bulan. Demi percepatan distribusi, minyak goreng curah bakal diarahkan untuk lebih menyasar ritel modern, dengan mengubahnya menjadi minyak goreng kemasan sederhana.

"Saat ini penjualan MGCR (minyak goreng curah rakyat) sudah berada di 13.968 titik yang berada di 20 Provinsi di 211 kabupaten/kota," tegas Zulhas. (TSA)

SHARE