ECONOMICS

Harga Tes PCR Turun Jadi Rp275 Ribu, Klinik Ini Akui Ada Penurunan Omset

Azhfar Muhammad 29/10/2021 11:48 WIB

Keputusan pemerintah untuk menurunkan harga eceran tertinggi (HET) untuk tes PCR di Pulau Jawa dan Bali menjadi Rp275 ribu, dan luar Jawa-Bali Rp300 ribu.

Harga Tes PCR Turun Jadi Rp275 Ribu, Klinik Ini Akui Ada Penurunan Omset. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Keputusan pemerintah untuk menurunkan harga eceran tertinggi (HET) untuk tes PCR di Pulau Jawa dan Bali menjadi Rp275 ribu, dan luar Jawa-Bali Rp300 ribu. Keputusan ini diakui akan menurunkan omset yang diterima para penyedianya.

Salah satu pengelola Klinik Penyedia Layanan PCR PT Klinik Passx, Linda Astusi, di kawasan Menteng Jakarta Pusat, menyebut keuntungan dan kerugian pasti terjadi bagi pengusaha. 

“Kalau soal harga yang turun jelas-jelas kan kita mengikuti segala sesuai dari pemerintah. Tapi dari  kami segi kita selaku pengusaha  PCR seperti ini pasti ada untung dan rugi pasti ada, kita pasti merugi kan semakin menurun,” kata Linda saat ditemui oleh MNC Portal Indonesia, Jumat (29/10/2021). 

Dirinya menyebut tak mengkhawatirkan dengan adanya penurunan harga PCR tersebut karena pihaknya mengikuti anjuran yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk regulasi harga.

“Ya kalau untung rugi nya berapa kita tidak bisa sampaikan. Jelas omsetnya ada penurunan tapi. Ya balik lagi kalau misal harga PCR  turun dari pusat tentu alat dari sananya juga jadi lebih murah, kita pasti mengikuti dibawah naungan departemen kesehatan jadi tak terlalu masalah kita tetap layani dan mengalir saja mengikuti pemerintah,” ujarnya. 

Untuk harga PCR di PT pass Lab di Kawasan Menteng Jakarta Pusat sudah membandrol harga PCR sesuai dengan anjuran pemerintah dengan Harga Rp. 275 dan harga Swab Antigen Rp. 99 Ribu. 

“Kalau minar dari  catatan kami klinik kami yang melakukan  PCR  atau antigen masih aman dan landai itu mungkin didukung dengan adanya vaksinasi. Kalau pun ditemukan ada yang terjangkit positif  itu karena imunnya sedang turun,”ujarnya.

Dalam kesempatannya pihaknya  mengeluhkan terkait hasil PCR yang banyak terkendala  pada aplikasi  PeduliLindungi.

“Kita terkendala dengan hal- hal seperti itu, biar semuanya bebrarengan vaksin sukses, integrasi semua  ada banyak pertanyaan dari pelanggan yang hasilnya  tidak muncul di aplikasi ya semoga kedepan bisa ditambah layanan dari PeduliLindungi, bisa disosialisasikan lagi lebih komperhensif,” pungkasnya. (TYO)

SHARE