Hutama Karya (HK) Catat 2,2 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans Sumatera Selama Nataru
Trafik tertinggi terjadi pada 29 Desember 2024 dengan lebih dari 148.060 kendaraan yang melintas.
IDXChannel - PT Hutama Karya (Persero) atau HK mencatat ada 2,2 juta kendaraan yang melintasi Jalan Tol Trans Sumatera selama Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Jumlah ini naik 37 persen dari trafik normal.
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan, trafik tertinggi terjadi pada 29 Desember 2024 dengan lebih dari 148.060 kendaraan yang melintas.
Peningkatan kendaraan selama libur Nataru terjadi di berbagai ruas tol, seperti Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat yang menjadi salah satu jalur favorit menuju destinasi wisata unggulan Danau Toba.
Lalu, Tol Sigli - Banda Aceh Seksi Seulimeum - Baitussalam melonjak 98,6 persen dibandingkan trafik normal.
“Peningkatan trafik ini mencerminkan tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan JTTS sebagai jalur utama mobilitas antar daerah terutama di wilayah utara Sumatera,” ujar Koentjoro melalui keterangan pers, Selasa (7/1/2025).
Menurutnya, lonjakan volume kendaraan tidak terlepas dari upaya HK memaksimalkan aksesibilitas dan kualitas layanan di seluruh ruas JTTS. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang meminta persiapan matang untuk memastikan masyarakat dapat menikmati libur Nataru dengan aman dan tertib.
Koentjoro mengatakan bahwa selain ruas tol operasional, Hutama Karya juga membuka empat ruas fungsional selama Nataru, yakni Tol Padang - Sicincin, Tol Binjai - Langsa Seksi Tanjung Pura - Pangkalan Brandan.
Kemudian, Tol Kuala Tanjung - Indrapura, dan Tol Sigli - Banda Aceh Seksi 1 Seulimeum - Padang Tiji. Keempat ruas fungsional ini mencatatkan total trafik hingga 115.583 kendaraan, dengan Tol Padang - Sicincin menjadi yang paling sibuk, mencatatkan 46.900 kendaraan.
“Tol Padang - Sicincin menjadi primadona karena menghubungkan masyarakat ke Bukittinggi, salah satu destinasi wisata utama di Sumatera Barat,” ujar dia.
Meski terjadi lonjakan, lanjut Koentjoro, angka kecelakaan justru bisa ditekan atau turun 12,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
(kunthi fahmar sandy)