IKN Mulai Tahap Pembangunan, Kepala BKPM Klaim Banyak Negara Siap Berinvestasi
Sumber pendanaan pembangunan IKN sebesar 20 persen akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
IDXChannel - Pemerintah melalui Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah mengkonfirmasi bahwa proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah akan dimulai pada Semester II/2022 ini, tepatnya pada Bulan Juli 2022 ini.
Proyek tahap awal ini meliputi pembangunan infrastruktur dasar, seperti konektivitas jalan, penyediaan air baku, drainase, dan lainnya. Sumber pendanaan pembangunan IKN sebesar 20 persen akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan sisanya bakal mengandalkan skema pembiayaan lainnya, salah satunya instrumen investasi.
Terkait kebutuhan anggaran tersebut, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengklaim sudah banyak negara yang menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di mega proyek pembangunan IKN.
"Sudah banyak yang minat (berinvestasi di IKN). Kemarin Presiden UAE (Uni Emirates Arab) juga telah menyampaikan komitmennya, sekitar US$20 miliar. Jadi tidak perlu ada keraguan (terkait kebutuhan anggaran). Sudah adsa (yang berminat berinvestasi)," ujar Bahlil, dalam keterangan resminya, Rabu (6/7/2022).
Jika dirupiahkan, menurut Bahlil, maka komitmen negara Arab untuk melakukan investasi di IKN Nusantara kurang lebih mencapai Rp300 triliun. Nilai itu sudah mencakup sekitar separuh dari kebutuhan dana pembangunan IKN yang kurang lebih diperkirakan mencapai Rp600 triliun.
Tak hanya UEA, Bahlil juga mengklaim masih banyak lagi negara-negara lain yang juga tertarik berinvestasi pada proyek pembangunan IKN. Hal ini disebut Bahlil lantaran proyek prioritas tersebut dinilai menarik dan menjanjikan di kalangan investor internasional.
"Karena itu Saya juga heran, kenapa kok orang pesimistis banget terhadap (pembangunan) IKN. Saya hampir setiap ada tamu yang terkait dengan investasi, rata-rata mereka tertarik berinvestasi di IKN," pungkas Bahlil. (TSA)