IKN Siap Gunting Pita di 2024, Cek Progres Infrastrukturnya
Progress pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) untuk infrastruktur dasar sudah mencapai 29,87%.
IDXChannel - Progress pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) untuk infrastruktur dasar sudah mencapai 29,87%. Saat ini sebanyak 39 paket pekerjaan senilai Rp24,16 triliun telah terkontrak dan tengah dikerjakan pada batch 1.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga optimis mulai 2024, IKN siap melakukan prosesi 'Gunting Pita' sebagai penanda rampungnya pengerjaan tahap awal sekaligus memulai pusat pemerintahan di Ibu Kota Baru siap dilaksanakan.
Adapun progres pengerjaan kantor Presiden dan 4 Kantor Kementerian Koordinator tengah dikebut. Karena 4 kantor Kemenko tersebut pada awal-awal Pemerintahan bakal menjadi office sharing atau kantor bersama bagi para penyelenggara negara yang pindah tahap awal.
"Iya bisa, insyaallah bisa (gunting pita), itu kantor menko akan menjadi sharing office, dan kita juga sedang bangun kantor bersama untuk beberapa kementerian," ujar Danis saat dihubungi IDX Channel, Sabtu (10/6/2023).
Lebih lanjut, pada 2023 ini ditargetkan seluruh paket pembangunan tahap awal sudah terkontrak. Pada TA 2023 - 2024 atau pembangunan tahap awal masih ada 37 paket lagi yang sedang dalam proses lelang dengan total Rp21,41 triliun atau masuk dalam batch 2.
"Kita targetkan batch 2 ini akan terkontrak seluruhnya tahun ini. Tapi misalnya saat ini ada 47 tower untuk ASN. Tetapi tahun depan di bulan Juni itu 15 tower dahulu yang selesai, jadi bertahap (penyelesaiannya)," kata Danis.
Pada TA 2023 ini total dukungan anggaran yang diberikan untuk pembangunan IKN sebesar Rp26,67 triliun. Akan digunakan oleh Ditjen Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, Perumahan, dan Bina Konstruksi.
Ditjen SDA mendapatkan alokasi Rp1,14 triliun untuk pembangunan drainase utama dan pengendalian banjir DAS (Daerah Aliran Sungai) Sanggai, Bendungan Sepaku Semoi, Embung KIPP, dan Intake Sungai Sepaku.
Ditjen Bina Marga mendapatkan alokasi Rp9,72 triliun yang digunakan untuk pembangunan jalan kerja logistik KIPP, Jalan Sumbu Kebangsaan sisi Timur dan Barat, jalan tol IKN, pembangunan lingkar sepaku, jalan akses persemaian mentawir pembangunan duplikasi jembatan pulau balang bentang pendek, pembangunan jalan akses bandara, dan pembangunan dermaga logistik.
Ditjen Cipta Karya mendapat alokasi Rp11,58 triliun yang akan digunakan untuk membangun kantor presiden, masjid negara, Sekretariat Negara, 4 kantor Kementerian Koordinator, penyiapan KIPP I dan II, penataan sumbu kebangsaan, pembangunan beranda kawasan Nusantara, pembangunan gedung PUPR, pembangunan IPA dan jaringan pembangunan IPAL, serta pembangunan TPST. Ditjen perumahan sebesar Rp4,20 triliun untuk pembangunan rumah tapak jabatan Menteri, serta pembangunan rusun ASN dan Hankam.
"Insyaallah tahun 2024 akan rampung kantor presiden, kan sekarang sudah kelihatan, itu juga termasuk dalam batch 1," pungkas Danis.
(DES)