Indonesia Mudah Jadi Trending Topic Dunia, IDIEC: Manfaatkan untuk Kuasai Pasar
Jumlah penduduk yang mencapai 260 juta orang menjadikan Indonesia sangat mudah menjadi trending topic dunia.
IDXChannel - Indonesia kaya akan beragam potensi, ditambah dengan jumlah penduduk yang mencapai 260 juta orang menjadikan negeri Ibu Pertiwi ini sangat mudah menjadi trending topic dunia. Segala peristiwa yang tengah trending di Indonesia akan menjadi sorotan dan bahkan bisa trending di negara lain. Oleh sebab itu, tak ayal pemerintah terus mendorong agar Indonesia bisa menguasai pasar global.
Hal ini pun sejalan ajakan Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) yang menginginkan Indonesia mampu menjadi tuan rumah atas produk sendiri dan mampu menguasai pasar internasional.
Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC), Tesar Sandikapura mengatakan, Indonesia sebenarnya mampu untuk menguasai pasar global. Pasalnya, apa yang dikerjakan oleh masyarakat Indonesia dapat dengan mudah ditiru dan menjadi trending seantero dunia.
"Indonesia ini sebenarnya bisa menjadi trending topic dunia. Apapun yang terjadi di Indonesia bisa trending seantero raya dan memberi dampak ke negara lain. Misalnya TikTok sedang booming digandrungi masyarakat Indonesia, biasanya negara lain itu akan ikut-ikutan," katanya dalam diskusi virtual, dikutip Jumat (29/10/2021).
Maka dari itu, ia sangat menyayangkan jika potensi yang dimiliki oleh negara sendiri malah justru dimanfaatkan oleh pihak asing. Seperti halnya, sekarang ini yang tidak bisa dielakan adalah platform digital yang digunakan masyarakat Indonesia, dikuasai oleh negara asing.
Oleh sebab itu, ia mengajak masyarakat Indonesia termasuk pelaku usaha untuk bisa merubah kekuasaan yang ada untuk dibalik dikuasai oleh Indonesia. Artinya, menjadikan Indonesia menjadi tuan rumah dinegeri sendiri atas produk-produk yang berdaya saing dan dapat menguasai pasar internasional.
"Jangan sampai kekuatan kita ini hanya dimanfaatkan oleh pihak-pihak asing. Karena notabennya, platform-platform yang kita pakai sekarang, tidak bisa kita pungkiri bahwa 80 persen masih milik asing. Nah, bagaimana kalau kita balik. Kita menjadi tuan rumah di negara sendiri, dan kita menguasai pasar global. Jadi jangan kita yang dikuasai pasar global dan marketnya mereka yang ambil," ungkap Tesar.
"Ayolah kita besarkan bangsa ini, pakailah produk lokal, dan bagi para pengusaha buatlah produk-produk yang efisien dan terbaik untuk masyarakat kita," ajaknya. (TIA)