ECONOMICS

Industri Furnitur Disebut Punya Masa Depan Cerah Usai Berhasil Bangkit dari Kontraksi

Tangguh Yudha 13/08/2024 22:10 WIB

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, industri furnitur punya masa depan cerah.

Industri Furnitur Disebut Punya Masa Depan Cerah Usai Berhasil Bangkit dari Kontraksi. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, industri furnitur punya masa depan cerah. Hal itu tercermin dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri ini pada semester I-2024 berada di angka 0,50 persen.

Menurut Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika, ini menjadi kabar baik. Sebab, dua tahun terakhir industri ini mengalami kontraksi.

“Pada tahun 2022, pertumbuhan industri furnitur turun menjadi 1,99 persen, lalu tahun 2023 menurun ke angka 2,04 persen. Namun pada semester I-2024 ini, mengalami peningkatan positif sebesar 0,50 persen. Meski rentan fluktuatif, di tahun 2021, industri furnitur sempat mengukir pertumbuhan hingga 8,16 persen,” katanya di Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Putu memaparkan, pada semester I-2024, produk industri furnitur termasuk furnitur dari logam dan plastik, memberikan kontribusi sebesar 1,1 persen terhadap PDB non migas, dengan nilai kinerja ekspor mencapai USD1,02 miliar.

Berdasarkan data Expert Market Research, nilai pasar furnitur global 2023 tercatat sebesar USD629 miliar, dan 2024 diproyeksikan tumbuh 5persen. Kondisi ini membuka peluang bagi industri furnitur Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar global, salah satunya ke India.

Dikatakan Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Ignatius Warsito, India memiliki potensi pasar yang cukup besar dan menjanjikan. Diprediksi, pasar konsumen India akan menjadi terbesar ketiga di dunia pada 2027.

Selain itu, persentase populasi India yang tinggal di daerah perkotaan kini tercatat meningkat sebanyak 37 persen dan terus bertambah, sehingga pembangunan hunian kota dan hospitality terus dilakukan. Secara spesifik, pasar furnitur India mencapai USD41 miliar, merupakan konsumen furnitur terbesar keempat di dunia.

Pasar furnitur juga didukung oleh semakin pulihnya bisnis pariwisata dan hospitality, serta kebutuhan pemukiman dan perkantoran. Meningkatnya kebiasaan belanja online yang juga didukung dengan penggunaan teknologi berbasis industri 4.0, meningkatnya permintaan akan furnitur ramah lingkungan, serta meningkatnya kebutuhan furnitur fungsional, desain ergonomis, dan customized juga diprediksi akan memengaruhi tren pasar furnitur.

“Potensi pasar yang besar dan tren pasar furnitur yang dinamis kami harapkan bisa menjadi perhatian seluruh pelaku industri furnitur, termasuk para desainer furnitur, yang berperan besar dalam menciptakan tren desain furnitur yang marketable,” ujar Warsito.

(Dhera Arizona)

SHARE