Inflasi Dunia Melandai, Bank Sentral Masih Parno
Bank sentral di berbagai negara maju enggan berpuas diri di tengah memudarnya tekanan inflasi global.
IDXChannel - Bank sentral di berbagai negara maju enggan berpuas diri di tengah memudarnya tekanan inflasi global. Mereka akan terus menaikkan suku bunga untuk memastikan inflasi kembali ke target sasaran.
Gubernur Bank Sentral Swiss Thomas Jordan mengatakan, bank sentral harus tetap berhati-hati lantaran ekonomi China kembali menggeliat hingga isu kenaikan upah.
"kita tidak boleh meremehkan efek putaran kedua yang sudah di jalan," ujar Jordan di WEF 2023, dilansir dari Bloomberg, Jumat (20/1/2023).
Di AS, Wakil Ketua Federal Reserve Lael Brainard mengingatkan investor bahwa inflasi tetap tinggi, dan kebijakan moneter yang ketat masih diperlukan.
Serupa, Gubernur Bank Sentral Eropa Christine Lagarde justru khawatir dampak pada harga komoditas global dari pembukaan ekonomi China akan kembali membuat inflasi menggila.
“Dampak apa yang akan terjadi pada kita semua dalam hal permintaan tambahan yang ditujukan pada ekonomi global adalah sesuatu yang akan menjadi positif bagi China, kemungkinan besar akan menjadi positif bagi seluruh dunia, tetapi akan memberikan tekanan inflasi pada banyak orang,” ungkap Lagarde.
Sementara itu, Chief Executive Officer Morgan Stanley James Gorman menilai ketakutan akan inflasi pada 2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina akhirnya mereda.
“Ada bukti yang jelas bahwa sebenarnya inflasi telah mencapai puncaknya dan sedang turun, bukan?. Seberapa cepat, apakah Fed akan membawa kita ke 2%, dan kapan masih menjadi perdebatan. Tapi kemiringan garis itu menguntungkan semua orang," katanya.
Serupa, Gubernur Bank of Portugal Mario Centeno menggambarkan inflasi lebih jinak dari sebelumnya lantaran melambatnya kenaikan harga konsumen AS, dan kurangnya tekanan upah di Eropa.
(DES)