ECONOMICS

Ini 4 Kesepakatan Pemerintah-SPBU Swasta Soal Kelangkaan BBM

Iqbal Dwi Purnama 20/09/2025 16:12 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah mengumpulkan para operator SPBU Swasta.

Ini 4 Kesepakatan Pemerintah-SPBU Swasta Soal Kelangkaan BBM. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel  - Menteri  Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah mengumpulkan para operator SPBU Swasta yang dihadiri oleh BP-AKR, Shell, VIVO, dan Exxon di Kantornya, Jumat (20/9/2025).

Bahlil mengaku telah mendapati empat kesepakatan untuk menyiasati adanya pasokan kelangkaan BBM di empat SPBU Swasta tersebut yang terjadi beberapa waktu belakangan. Secara umum, keempat operator itu sepakat untuk melakukan penambahan pasokan BBM hingga akhir tahun lewat PT Pertamina.

"Pemerintah mengambil keputusan. Akan tetap dilayani, tetapi itu akan diberikan lewat kolaborasi dengan Pertamina," ujar Bahlil saat konferensi pers.

Pertama, kata Bahlil, SPBU Swasta SPBU Swasta sudah setuju dan harus setuju untuk melakukan pembelian BBM lewat PT Pertamina jika mau menambah stoknya hingga akhir tahun. Sebab Pemerintah tidak bisa lagi untuk menambah kuota impor untuk para operator.

"Syaratnya, harus betul-betul berbasis base fuel, artinya belum dicampur campur, ibarat bikin teh, kalau sebelumnya Pertamina menjual sudah jadi teh, nah sekarang air hangatnya saja," tambahnya.

Kesepakatan kedua, disebutkan Bahlil, proses pembelian tambahan BBM untuk SPBU Swasta akan menggunakan skema join surveyor. Baik PT Pertamina dan operator SPBU swasta akan memiliki surveyor yang berbeda untuk mengecek kualitas BBM yang akan dibeli oleh PT Pertamina.

Setelah kedua sisi surveyor, baik dari pihak Pertamina atau operator SPBU Swasta, menyetujui barang yang akan dibeli, barulah diangkut oleh PT Pertamina untuk dikirim ke tanki atau penyimpanan yang dimiliki oleh masing-masing operator SPBU Swasta.

"Jadi barang (minyak) belum berangkat, ada surveyor yang sama-sama disetujui di sana sebelum pengiriman," kata Bahlil.

Ketiga, menyangkut dengan harga, maka antara PT Pertamina dengan operator swasta sepakat untuk sama-sama terbuka. Sehingga tidak ada peningkatan harga yang atau pengambilan margin yang lebih tinggi oleh PT Pertamina yang ditugaskan Pemerintah untuk membeli base fuel dari luar.

"Pemerintah ingin, sekalipun Pertamina yang diberikan tugas, tetapi kita juga ingin harus fair. Tidak boleh ada yang dirugikan. Kita ingin swasta dan Pertamina harus sama-sama cengli, harus semua terbuka," tambah Bahlil.

Keempat, skema pembelian lewat PT Pertamina ini sudah mulai dilakukan dengan pendetailan soal jumlah yang akan dibeli. Bahlil menyebut paling lama base fuel yang dibeli itu akan tiba di Indonesia dalam kurun waktu tujuh hari mendatang.

"Insyaallah paling lambat tujuh hari barang sudah bisa masuk di Indonesia. Saya perlu sampaikan sekali lagi, bahwa stok cadangan BBM itu 18-21 hari clear," pungkasnya. (Wahyu Dwi Anggoro)

>
SHARE